
Pantau.com - Pemerintah telah memberikan penjelasan mengenai arah penyesuaian harga bahan bakar minyak nasional di tengah anjloknya harga minyak dunia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan tidak akan ada penurunan harga BBM dalam waktu dekat. Pihaknya memilih mencermati dinamika harga minyak dunia hingga Juni mendatang.
"Kami masih mencermati perkembangan harga minyak internasional. Karena Periode mei ini periode dimana OPEC sudah berlakukan pemotongan produksi hariannya, kurang lebih 10 juta barrel per hari, tapi kemarin juga ada berita Rusia belum turun turun," Mneteri Arifin.
Baca juga: Tuntutan Harga BBM Turun Kudu Belajar dari Krisis 2008
Arifin secara blak-blakan untuk sementara tidak bisa mengikuti formula harga yang baru saja ditetapkan olehnya pada Februari silam. Dalam perhitungan harga BBM pemerintah mempertimbangkan indikator penilaian produk untuk perdagangan (trading) minyak yang sebelumnya hanya mrnggunakan Mean of Platts Singapore (MOPS).
Ia menjelaskan, terjadi kondisi MOPS di bawah ICP dan hal ini baru pertama kali terjadi. "BBM yang sudah diproses harganya di bawah yang diproses (crude). Kalau MOPS diterapkan, itu formula jadi backfire untuk Badan Usaha (Pertamina)," tambahnya.
"Kami hitung juga kemampuan Pertamina, sekali lagi kami perhatikan dampaknya dua bulan atau tiga bulan. Setelah OPEC melaksanakan pemangkasan produksi (Mei - Juni) kita lihat," tuntasnya.
Baca juga: Pemerintah Klaim Harga BBM Indonesia Termurah di ASEAN, Yakin?
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta