Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ilmuwan Pertanyakan Vaksin COVID-19 Moderna yang Mengguncang Pasar Saham

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Ilmuwan Pertanyakan Vaksin COVID-19 Moderna yang Mengguncang Pasar Saham

Pantau.com - Para ahli vaksin mengaku skeptis tentang hasil uji coba vaksin COVID-19 yang diumumkan oleh perusahaan biotek Moderna pada hari Senin 18 Mei 2020 lalu. Dimana Stat News menilai perusahaan belum merilis data penting untuk mendukung klaimnya bahwa obat tersebut berhasil memproduksi antibodi dalam uji coba pada manusia.

Seperti diketahui, Moderna mengumumkan hasil 'positif' dari uji coba manusia tahap awal untuk vaksin COVID-19. Indikasi ini mendorong kenaikan pasar saham, yang membuat kapitalisasi pasar Moderna naik hingga 29 miliar dolar, padahal produk mereka belum satupun ada dijual di pasar.

Moderna diperkirakan akan meluncurkan uji coba vaksin fase 2 dalam beberapa pekan mendatang, fase ketiga ini diperkirakan akan terjadi pada bulan Juli. Moderna belum menyebutkan kapan vaksin akan tersedia untuk konsumen.

Baca juga: Seiring Kabar Penemuan Vaksin COVID-19, Rupiah Menguat 25 Poin

Meskipun perusahaan itu menerima 500 juta Dolar dalam bentuk uang federal agar vaksin bisa dipasarkan, dan melakukannya dengan cepat. Kepala dari proyek vaksin Gedung Putih, Moncef Slaoui, mantan eksekutif Moderna, dilaporkan mendivestasikan 12,4 juta Dolar dalam opsi saham Moderna pada Senin 18 Mei 2020.

Meski menjadi kabar baik bagi dunia, vaksin ini masih menjadi tanda tanya dari pihak John Hopkins University. Maklum saja, vaksin COVID-19 itu belum diterbitkan ke pasaran tapi mampu mengubah pasar saham dalam waktu dekat.

“Ini sedikit mengkhawatirkan bahwa mereka belum mempublikasikan hasil uji coba mereka yang sedang berlangsung yang mereka sebutkan dalam siaran pers mereka. Mereka belum menerbitkan semua itu,” kata peneliti vaksin Johns Hopkins University, Anna Durbin, seperti dinukil dari Forbes, Rabu (20/5/2020).

Baca juga: Indonesia Mendaftar Ikuti Uji Coba Global Vaksi COVID-19

Informasi saja bagi sobat Pantau, Vaksin Moderna bekerja menggunakan mRNA (“messenger RNA”) yang ketika disuntikkan, memberi sinyal ke tubuh untuk memproduksi antibodi COVID-19 tanpa benar-benar membuat orang sakit.

Namun, ada lebih dari 100 perusahaan lain yang bekerja untuk mengembangkan vaksin virus Korona ini, dari delapan (termasuk Moderna) masih dalam tahap uji coba manusia, menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penulis :
Tatang Adhiwidharta