
Pantau.com - Pemerintah menyebut Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah menjadi program asuransi sosial terbesar di dunia saat ini.
"Terlepas dari kekurangan yang ada, program JKN-KIS telah menjadi program asuransi sosial terbesar di dunia dengan tingkat cakupan kepesertaan mencapai 90 persen dari jumlah penduduk," kata Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo di Padang, Kamis (22/10/2020).
Ia menyampaikan hal itu pada media Workshop dengan tema Menjaga Keberlangsungan Program JKN-KIS yang digelar BPJS Kesehatan.
Baca juga: Di Masa Pandemi, Kualitas Layanan Fasilitas Kesehatan Tetap Prioritas Utama
Yustinus juga memaparkan, di Amerika Serikat dulu ada namanya program Obama Care, namun sampai sekarang masih dalam pembahasan.
"Sementara di Indonesia kendati baru digagas sudah dijalankan terlepas dari kekurangan yang masih ada," ujarnya.
Menurutnya prinsip dari JKN-KIS adalah menolong yang orang yang tidak mampu, lalu negara membayarkan. "Jadi setiap orang itu berhak jika suatu hari sakit biayanya akan dibantu negara itu prinsip gotong royongnya," ujarnya.
Karena itu, demi keberlangsungan ekosistem program dilakukan penaikan tarif bagi kelompok yang mampu dan yang tidak mampu, disubsidi negara sebagai penerima bantuan iuran.
Baca juga: Infografis Aplikasi Mobile JKN BPJS Kesehatan dan Cara Registrasinya
Pada sisi lain, ia memaparkan belanja kesehatan pemerintah di masa pandemi naik signifikan menjadi hampir dua kali lipat dibandingkan sebelumnya.
"Pada 2019 belanja kesehatan hanya Rp113,6 triliun, saat ini berdasarkan Perpres 72 /2020 naik menjadi Rp212,5 triliun," ujarnya.
Ia menilai angka tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah belanja kesehatan pemerintah. "Dan anggaran untuk JKN dalam penanganan COVID mencapai Rp87,55 triliun, serta ada alokasi tambahan untuk bantuan iuran JKN Rp3 triliun mengantisipasi peserta yang tidak mampu," pungkasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta