Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

La Paz, Kota Paling Tidak Ramah untuk Pejalan Kaki

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

La Paz, Kota Paling Tidak Ramah untuk Pejalan Kaki
Foto: La Paz (lapazlife.com)

Pantau - Menjelajahi kota dengan berjalan kaki sering kali menjadi cara terbaik untuk menyerap atmosfer dan keindahan destinasi liburan. Namun, hal ini tidak selalu memungkinkan, terutama jika kondisi geografisnya terlalu berat untuk tubuh. Salah satu contoh nyata adalah La Paz, ibu kota Bolivia, yang baru saja dinobatkan sebagai kota paling sulit untuk dijelajahi dengan berjalan kaki di dunia.

La Paz, Kota dengan Skor Kesulitan Berjalan Tertinggi

Menurut laporan yang dirilis oleh All Clear Travel Insurance pada Juli 2024, La Paz mendapatkan skor kesulitan berjalan tertinggi, yaitu 99,6 dari 100. Studi ini melibatkan analisis 242 destinasi global, dengan memperhitungkan kota-kota yang terkenal berbukit atau datar. Data topografi dari topographic-map.com digunakan untuk menghitung elevasi dan rentang elevasi setiap kota, yang kemudian dinormalisasi menjadi skor "kesulitan berjalan" dari 100.

La Paz, yang terletak di ketinggian 3.650 meter di atas permukaan laut, menawarkan pemandangan Andes yang memukau. Namun, lokasi geografisnya yang berada di lembah dan sebagian besar kotanya yang dibangun di lereng curam menjadikannya tantangan besar untuk dijelajahi dengan berjalan kaki, terutama bagi mereka yang memiliki masalah mobilitas. Menurut laporan, La Paz adalah kota yang benar-benar akan "melatih otot kaki Anda."

Baca juga: Eksplorasi British Virgin Islands, Surga Tropis yang Tersembunyi di Karibia

Alternatif untuk Menjelajahi La Paz

Bagi wisatawan yang merasa berjalan kaki terlalu berat, La Paz memiliki solusi unik: sistem kereta gantung yang dikenal sebagai Mi Teleférico. Sistem ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga merupakan moda transportasi utama bagi penduduk lokal. Dengan jalur yang menghubungkan La Paz dan El Alto, kereta gantung ini melayang setinggi 13.000 kaki di atas permukaan laut, menjadikannya kereta gantung tertinggi di dunia.

Dari Mi Teleférico, pengunjung dapat menikmati pemandangan kota yang penuh warna dari ketinggian. Biaya untuk menikmati perjalanan ini sangat terjangkau, mulai dari 3 bolivianos atau sekitar 50 sen dolar AS. Meski begitu, perlu diingat bahwa sistem ini sering kali padat karena digunakan sehari-hari oleh penduduk lokal untuk beraktivitas.

Kota Lain yang Juga Menantang

Setelah La Paz, ada dua kota lain yang juga dinilai sulit untuk dijelajahi dengan berjalan kaki, yaitu Bogotá di Kolombia dengan skor 94,5 dan Quito di Ekuador dengan skor 94,4. Meskipun menantang, kedua kota ini tetap menawarkan daya tarik wisata yang tak kalah menarik, menjadikannya layak untuk dijelajahi, baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan moda transportasi lain.

Baca juga: Menjelajahi Hallstatt, Desa Cantik di Pegunungan Alpen Austria

Menyesuaikan Diri dengan Tantangan

Meski La Paz dinobatkan sebagai kota paling tidak ramah bagi pejalan kaki, hal ini tidak mengurangi daya tariknya sebagai destinasi wisata. Sebaliknya, kota ini menawarkan pengalaman unik yang tidak dimiliki tempat lain. Dari pemandangan pegunungan yang spektakuler hingga sistem transportasi inovatif seperti Mi Teleférico, La Paz mengajarkan bahwa setiap tantangan memiliki solusinya.

Jika Anda berencana mengunjungi kota ini, pastikan untuk menyiapkan alternatif transportasi dan menjaga kondisi fisik agar pengalaman menjelajah tetap menyenangkan. La Paz adalah destinasi yang tidak hanya memberikan tantangan, tetapi juga kenangan tak terlupakan bagi siapa saja yang berani menghadapinya.

Penulis :
Latisha Asharani