
Pantau - Louvre, salah satu museum paling terkenal di dunia, menjadi tujuan impian banyak wisatawan yang mengunjungi Paris. Sebagai museum terbesar dan paling banyak dikunjungi, Louvre memamerkan 38.000 karya seni sekaligus menyimpan lebih dari 422.000 lainnya.
Bangunan ini memiliki panjang fasad hampir dua mil dan dikelola oleh 2.290 staf, termasuk 65 kurator, 145 konservator, dan 1.200 petugas keamanan. Bahkan, Louvre memiliki tim pemadam kebakaran sendiri yang selalu siaga selama 24 jam. Di balik megahnya bangunan ini, tersimpan berbagai fakta menarik dan rahasia yang jarang diketahui, menjadikannya destinasi yang wajib dikunjungi.
Dari Istana Raja hingga Museum Bergengsi
Awalnya, Louvre dibangun sebagai istana megah pada abad ke-16 oleh Raja François I. Bangunan ini menggantikan benteng abad ke-12 di tepi kanan Sungai Seine. Meski konstruksi dimulai pada 1546, proyek ini baru selesai sepenuhnya setelah dua abad. Setiap raja Prancis menambahkan elemen baru ke dalamnya, menciptakan perpaduan arsitektur dari berbagai era. Salah satu bagian paling memukau adalah Colonnade, hasil karya arsitek ternama Louis Le Vau, Claude Perrault, dan Charles Le Brun, yang juga mengerjakan galeri Apollo.
Baca juga: Waktu Ideal Berkunjung ke Paris: Cuaca Nyaman, Harga Terjangkau, dan Atraksi Menarik
Sisa-sisa Benteng Kuno di Bawah Tanah
Sisa benteng abad ke-13 yang dibangun oleh Raja Philippe Augustus masih dapat dilihat hingga hari ini. Saat pembangunan piramida kaca di Cour Carré, arkeolog menemukan parit asli benteng ini, sekitar 23 kaki di bawah tanah. Kini, pengunjung dapat menyaksikan peninggalan tersebut di bagian abad pertengahan dari sayap Sully, menambah daya tarik historis museum ini.
Perjalanan Menjadi Museum Penuh Cerita
Louis XIV adalah raja terakhir yang menggunakan Louvre sebagai kediaman kerajaan. Setelahnya, istana ini ditinggalkan saat raja memindahkan istananya ke Versailles pada 1682. Pada masa Revolusi Prancis, Louvre dibuka untuk umum pada 1793 dengan nama Musée Central des Arts. Era Napoleon menambahkan koleksi seni baru, banyak di antaranya hasil jarahan dari kampanye militer di Italia, Mesir, dan wilayah lainnya. Baru pada 1993 seluruh bangunan resmi digunakan sebagai museum.
Piramida Kaca yang Kontroversial
Piramida kaca karya arsitek I.M. Pei telah menjadi ikon Louvre sejak diresmikan pada 1989. Namun, pada awalnya, desain modern ini menuai kritik karena dianggap mencemari keindahan arsitektur klasik istana. Kini, piramida tersebut menjadi simbol modernitas yang harmonis dengan sejarah, mampu menampung hingga 8,6 juta pengunjung pada 2015. Untuk meningkatkan kenyamanan, Louvre terus memperbaiki fasilitas, termasuk konfigurasi ulang area pintu masuk di sekitar piramida.
Baca juga: Liburan Musim Dingin di Telluride, Kombinasi Sempurna Ski dan Relaksasi
Karya-Karya Ikonik dan Fakta Menarik
Selain Mona Lisa, Louvre menyimpan lukisan terbesar di museumnya, The Wedding Feast at Cana karya Veronese, yang berada di ruangan yang sama dengan lukisan legendaris Leonardo da Vinci. Banyak pengunjung terkejut mengetahui bahwa karya ini, yang menggambarkan mukjizat pertama Kristus, kadang disalahartikan sebagai The Last Supper. Bagi penggemar novel Da Vinci Code, Louvre menyediakan rute khusus yang mengajak pengunjung menjelajahi fakta dan fiksi dari kisah terkenal itu.
Tips Berkunjung ke Louvre
Untuk menghindari antrean panjang, tiket dapat dibeli di toko buku FNAC atau melalui aplikasi resmi Louvre dengan biaya tambahan kecil yang sepadan. Museum ini juga menawarkan jam operasional malam hingga pukul 21.45 pada Rabu dan Jumat, memberikan kesempatan menikmati suasana yang lebih tenang dan intim. Pengunjung juga dapat mengunduh aplikasi resmi Louvre untuk rute yang telah dirancang dan komentar dari para kurator, mempermudah eksplorasi museum ini.
Museum yang Terus Berkembang
Meski koleksi Louvre sebagian besar fokus pada karya seni hingga abad ke-19, museum ini tetap menambah koleksi baru. Salah satu akuisisi terbaru adalah dua potret karya Rembrandt yang diperoleh bersama Rijksmuseum di Amsterdam. Setelah dipamerkan di Louvre, karya ini kemudian dipindahkan ke Belanda, menunjukkan kerja sama internasional dalam pelestarian seni.
Baca juga: Málaga, Tempat Lahir Pablo Picasso dengan Pesona Tak Terlupakan
Louvre bukan sekadar museum, tetapi juga cerminan sejarah, seni, dan inovasi yang terus berkembang. Setiap sudutnya menawarkan pengalaman yang memukau, memperkaya wawasan setiap pengunjung. Bagi siapa pun yang berkunjung ke Paris, museum Louvre adalah destinasi tak terlupakan yang harus dimasukkan ke dalam rencana perjalanan.
- Penulis :
- Latisha Asharani