
Pantau - Perayaan Natal merupakan bagian yang tak terpisahkan dari budaya Prancis. Meskipun cara merayakannya bisa berbeda-beda tergantung wilayah dan keluarga, "Noël" selalu dinantikan oleh semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, bagi orang tua, Natal juga sering menjadi momen yang penuh tantangan dengan berbagai daftar tugas yang panjang untuk menciptakan perayaan yang berkesan.
Lantas, kapan perayaan Natal dimulai? Secara komersial, begitu Halloween selesai, toko-toko mulai memajang cokelat Natal, diikuti dengan mainan, pohon Natal, hiasan, dan rusa-rusa dekoratif. Pada akhir November, lampu-lampu Natal mulai menghiasi kota-kota, dan "Père Noël" (Sinterklas) hadir setiap akhir pekan di pasar Natal.
Kalender Advent – ‘Les Calendriers de l’Avent’
Anak-anak Prancis membuka kalender Advent sepanjang bulan Desember menjelang Natal. Berbeda dengan masa kecil saya yang tidak memiliki kalender Advent, mungkin tradisi ini lebih umum di keluarga dengan latar belakang religius atau mungkin belum begitu dipasarkan pada masa itu.
Baca juga: Gwanghwamun dan Myeong-dong Jadi Destinasi Utama Natal di Seoul Tahun Ini
Kartu Pos dari ‘Père Noël’
Setiap surat dari anak-anak Prancis kepada Sinterklas pasti mendapat balasan. Sejak 1962, ada hukum yang mewajibkan setiap surat kepada Sinterklas harus dijawab dengan kartu pos, memastikan ribuan anak-anak menerima balasan setiap tahunnya.
Sepatu di Dekat Perapian
Di beberapa negara, tradisi Natal melibatkan kaus kaki dan camilan untuk Sinterklas, namun di Prancis, anak-anak biasanya menaruh sepatu atau sandal di dekat perapian atau pohon Natal dengan harapan Sinterklas akan mengisinya dengan hadiah. Meski tidak umum memberikan susu dan kue, beberapa keluarga di Prancis melakukannya sebagai bagian dari tradisi.
Le Réveillon de Noël
Malam Natal adalah waktu paling penting untuk merayakan bersama keluarga dengan makan malam istimewa. Beberapa keluarga memilih untuk tidur lebih awal dan membuka hadiah pada pagi Natal, sementara lainnya menunggu hingga tengah malam untuk membuka hadiah setelah Sinterklas datang.
Baca juga: Pesona Paris saat Natal, Berikut 10 Aktivitas Liburan yang Tak Boleh Dilewatkan
Hari Natal
Hari Natal biasanya diisi dengan lebih banyak makanan, minuman, dan hadiah. Makan siang Natal sering kali dirayakan di rumah keluarga besar atau mertua. Berbeda dengan tradisi di Inggris, di Prancis tidak ada hari libur Boxing Day, dan orang-orang kembali bekerja pada tanggal 26, meski lelah dan mungkin sedikit mabuk.
Makanan Spesial Natal
Hidangan khas Natal di Prancis bisa meliputi kalkun panggang dengan chestnut, angsa panggang, tiram, foie gras, lobster, rusa, dan keju. Untuk pencuci mulut, "bûche de Noël", kue bolu cokelat berbentuk batang pohon, menjadi sajian utama. Di beberapa daerah, bahkan ada tradisi menyajikan 13 jenis hidangan penutup.
‘La Fête des Rois & La Galette des Rois’
Pada tanggal 6 Januari, Prancis merayakan Hari Raja (Epiphany) dengan membeli "Galette des Rois", kue tart yang berisi benda porselen kecil yang disebut "fève". Siapa pun yang menemukan "fève" dalam potongannya dianggap sebagai Raja atau Ratu untuk hari itu.
Baca juga: Jelajahi Pesona Paris di Musim Dingin, dari Pasar Natal hingga Museum Kelas Dunia
Perayaan Religius
Natal tetap memiliki makna religius bagi banyak orang. Di beberapa tempat, ada misa tengah malam dan prosesi untuk membawa patung Yesus ke "Crèche" (tempat kelahiran). Secara tradisional, patung Yesus baru diletakkan di dalam "crèche" setelah tengah malam pada malam Natal.
Pemandangan Natal – ‘La Crèche’
Banyak keluarga Prancis yang menghias "crèche" dengan berbagai figur selain Yesus, Maria, dan Yosef. Ini adalah tradisi yang sangat dihargai di Prancis.
La Chandeleur
Pada tanggal 2 Februari, yang dikenal dengan La Chandeleur, keluarga-keluarga Prancis memajang "crèche" hingga hari itu. Selain itu, mereka merayakan kembalinya hari yang lebih panjang dengan berjalan membawa obor, menaruh lilin di rumah, dan makan pancake, yang melambangkan matahari dan kembalinya cahaya.
Demikian sekilas tentang perayaan Natal di Prancis, baik di daratan utama maupun wilayah luar negeri. Perayaan ini tidak hanya tentang tradisi makan dan hadiah, tetapi juga sarat dengan makna budaya dan religius yang menghidupkan semangat Natal.
Baca juga: Deretan Rilis Musik K-Pop Bertema Natal dan Musim Dingin, Dari V BTS hingga Chungha
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani