Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Bodleian Old Library, Jejak Sejarah dan Koleksi Berharga di Oxford

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Bodleian Old Library, Jejak Sejarah dan Koleksi Berharga di Oxford
Foto: Bodleian Old Library (livinghistoryarchive.com)

Pantau - Bodleian Old Library di Universitas Oxford adalah simbol pembelajaran yang berdiri kokoh sejak lebih dari 400 tahun lalu. Bermula di abad pertengahan Inggris, perpustakaan ini melalui berbagai liku sejarah yang melibatkan tokoh-tokoh terkenal dan tak dikenal. Semua itu membentuk perpustakaan yang kini menjadi salah satu pusat intelektual ternama dunia.

Sejarah Awal Perpustakaan

Universitas Oxford sendiri telah berdiri sejak 1096, namun perpustakaan pertamanya baru didirikan pada abad ke-14. Koleksi awal berasal dari wasiat Thomas Cobham, Uskup Worcester, yang menyumbangkan buku-bukunya kepada universitas. Buku-buku ini disimpan di perpustakaan pertama Oxford di sebelah utara Gereja St. Mary the Virgin.

Pada abad ke-15, koleksi perpustakaan bertambah signifikan berkat sumbangan manuskrip dari Humphrey, Duke of Gloucester, saudara Raja Henry V. Untuk menampung koleksi tersebut, dibangunlah ruangan baru di atas Divinity School pada 1488, yang kini dikenal sebagai Duke Humfrey’s Library.

Baca juga: Jefferson Market Library, Bangunan Bekas Pengadilan yang Kini jadi Perpustakaan Umum di New York

Namun, kondisi perpustakaan memburuk pada akhir abad ke-15 akibat kurangnya pendanaan. Koleksi buku berkurang, perabotan dijual, dan perpustakaan kehilangan kejayaannya hingga hampir terlupakan.

Kebangkitan Bersama Thomas Bodley

Thomas Bodley, seorang alumnus Oxford yang lulus pada 1588, menjadi sosok penyelamat perpustakaan ini. Lahir di Exeter pada 1545, Bodley tumbuh dalam keluarga Protestan yang sempat mengungsi ke Swiss untuk menghindari penindasan di masa Mary I. Setelah kembali ke Inggris, ia menyelesaikan pendidikan di Magdalen College dan menjadi dosen di Merton College.

Bodley menunjukkan kecakapannya dalam bahasa, yang kemudian membawanya bekerja sebagai diplomat di bawah Ratu Elizabeth I. Sekembalinya ke Inggris pada 1598, ia memutuskan untuk mengabdikan diri pada perpustakaan yang ia cintai. Bodley merenovasi bangunan, memperluas koleksi, dan menjalin kesepakatan dengan Stationers’ Company agar perpustakaan menerima salinan setiap buku yang dicetak di Inggris, kontrak yang masih berlaku hingga kini.

Baca juga: Perpustakaan Harrogate, Jejak Sejarah Literasi yang Menjadi Pusat Komunitas Modern

Koleksi Berharga Perpustakaan

Bodleian Old Library adalah bagian dari jaringan Bodleian Libraries, yang mencakup koleksi luar biasa. Perpustakaan ini menyimpan sekitar 13 juta item, termasuk manuskrip, peta, dan dokumen bersejarah. Beberapa koleksi ikonik di antaranya:

  • Magna Carta (1217): Fondasi hukum Inggris yang memengaruhi Konstitusi AS.
  • Shakespeare’s First Folio (1623): Koleksi naskah drama Shakespeare.
  • Codex Mendoza: Manuskrip Aztec yang memuat detail kehidupan mereka pasca-penaklukan Spanyol.
  • Surat J.R.R. Tolkien: Surat bertema Natal untuk anak-anaknya.
  • Gutenberg Bible: Buku pertama yang dicetak dengan mesin cetak.
  • Manuskrip Jane Austen: Naskah tulisan tangan, termasuk novel yang belum selesai, The Watsons.

Tradisi dan Aturan Unik

Bodleian Old Library memiliki aturan ketat terkait peminjaman buku. Tidak seorang pun, termasuk Raja Charles I, diizinkan membawa buku keluar. Sebelum mengakses koleksi, pengunjung harus menandatangani pernyataan resmi untuk mematuhi peraturan perpustakaan, tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Baca juga: Menjelajahi Starfield Library, Perpustakaan di Seoul yang Memukau

Mengunjungi Perpustakaan

Perpustakaan ini terbuka untuk umum, baik mahasiswa maupun wisatawan. Namun, akses ke beberapa area hanya diperbolehkan melalui tur berpemandu. Informasi terbaru tentang kunjungan dapat ditemukan di situs resmi Bodleian Libraries.

Dengan sejarah panjang yang membentang lebih dari empat abad, koleksi berharga yang mencakup manuskrip kuno hingga karya sastra ikonis, serta tradisi unik yang terus dijaga, Bodleian Old Library bukan hanya sekadar tempat untuk membaca dan belajar. Perpustakaan ini adalah simbol perjalanan intelektual yang mencerminkan perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan budaya dunia. Setiap sudutnya mengisahkan upaya manusia dalam melestarikan pengetahuan, menjadikannya warisan tak ternilai bagi generasi mendatang.

Penulis :
Latisha Asharani

Berita Terkait