Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Manchester Cathedral, Saksi Perubahan Zaman dan Sejarah Revolusi Industri

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Manchester Cathedral, Saksi Perubahan Zaman dan Sejarah Revolusi Industri
Foto: Manchester Cathedral (citydays.com)

Pantau - Manchester Cathedral berdiri di atas lokasi yang telah menjadi tempat ibadah sejak abad ke-10. Gereja pertama di lokasi ini hancur oleh serangan Viking pada tahun 923. Bangunan tersebut kemudian dibangun kembali dan disebutkan dalam Domesday Book tahun 1086. Pada tahun 1215, gereja baru didirikan menggantikan yang lama. Kemudian, pada 1421, gereja ini digantikan oleh gereja kolegiat yang kelak menjadi Manchester Cathedral.

Perkembangan Selama Era Reformasi

Gereja kolegiat mengalami pembubaran sementara pada tahun 1547 di masa pemerintahan Raja Edward VI yang beragama Protestan. Namun, delapan tahun kemudian, gereja ini dihidupkan kembali oleh Mary I yang beragama Katolik. Selama bertahun-tahun, gereja ini diperluas dengan penambahan berbagai kapel di sisi utara dan selatan.

Manchester Cathedral dan Revolusi Industri

Sejak berdirinya gereja pada tahun 1215, bangunan ini menjadi pusat paroki untuk seluruh Manchester. Awalnya, hal ini cukup memadai. Namun, seiring pertumbuhan kota selama Revolusi Industri, jumlah jemaat yang dilayani menjadi sangat besar. Kapel tambahan yang didirikan tidak mampu menangani semua kebutuhan, terutama dalam hal upacara pernikahan.

Baca juga: Metropolitan Cathedral of Christ the King, Ikon Arsitektur Liverpool

Pernikahan di Manchester Cathedral

Pada masa itu, pasangan yang ingin menikah harus membayar biaya di gereja paroki setempat dan gereja tempat pernikahan berlangsung. Sebagian besar penduduk Manchester adalah pekerja industri yang miskin dan tidak mampu membayar biaya ganda. Akibatnya, gereja ini menjadi tempat favorit untuk melangsungkan pernikahan.

Pada tahun 1821, Pendeta Brookes, yang terkenal dengan sikap eksentriknya, secara pribadi memimpin 1.924 upacara pernikahan, atau lebih dari lima per hari. Saat periode sibuk, ia menikahkan pasangan secara berkelompok, hingga dua puluh pasangan sekaligus. Bahkan, jika salah satu mempelai pria terlambat, pernikahan tetap dilangsungkan dengan menggantinya menggunakan pengantin pria lain atau orang yang kebetulan ada di sekitar.

Reverend Brookes memegang rekor jumlah pernikahan, pembaptisan, dan pemakaman terbanyak di Inggris. Pada tahun 1838, gereja ini mencatat 5.164 pembaptisan, 1.457 pemakaman, dan 2.615 pernikahan.

Baca juga: Katedral St Mary’s Sydney, Warisan Keagamaan dan Budaya di Australia

Transformasi Menjadi Manchester Cathedral

Pada tahun 1840, pengurus gereja diubah menjadi dekan dan kanon sebagai persiapan untuk menjadi katedral. Transformasi ini resmi terjadi pada tahun 1847, menjadikan gereja ini sebagai Manchester Cathedral.

Sejak saat itu, katedral ini mengalami beberapa renovasi, ditetapkan sebagai bangunan bersejarah Grade I, dan menghadapi dua serangan bom. Bom pertama terjadi selama Blitz, menghancurkan dua kapel, merusak atap, dan memecahkan kaca patri. Bom kedua ditanam oleh IRA pada tahun 1996.

Kunjungan ke Manchester Cathedral

Manchester Cathedral terbuka untuk umum setiap hari pukul 09.30 hingga 16.00 tanpa biaya masuk. Berlokasi di Northern Quarter, katedral ini mudah diakses dari Exchange Square atau stasiun Manchester Victoria. Pada malam hari, katedral ini sering menjadi tuan rumah konser, pemutaran film, dan acara lainnya.

Manchester Cathedral bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu sejarah panjang yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Dengan arsitektur yang memukau dan kisah-kisah yang menggugah, katedral ini layak menjadi salah satu destinasi utama bagi siapa saja yang berkunjung ke Manchester. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan aura sejarah dan keindahannya secara langsung!

Baca juga: Katedral St. Louis, Ikon Bersejarah di French Quarter, New Orleans

Penulis :
Latisha Asharani