billboard mobile
HOME  ⁄  Food & Travel

Mengenal Tuvalu: Negara Kecil yang Terancam Hilang Karena kenaikan Air Laut

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Mengenal Tuvalu: Negara Kecil yang Terancam Hilang Karena kenaikan Air Laut
Foto: Potret negara Tuvalu yang terancam tenggelam pada 2050 - fb/Joe Hattab Indonesia

Pantau - Tuvalu adalah sebuah negara kecil dengan luas hanya 26 km persegi, terancam tenggelam akibat kenaikan permukaan air laut. Ibu kotanya, Funafuti, yang terletak di pulau terbesar, hanya memiliki lebar 650 meter dan sering terendam saat pasang tinggi.

Berdasarkan data yang dihimpun Pantau.com dari berbagai sumber, Sabtu (1/2/2025), sekitar 40 persen dari pulau ini terendam air laut saat pasang surut. 

Dan pada 2050, diperkirakan separuh wilayah Funafuti akan terendam setiap hari. Perekonomian Tuvalu bergantung pada izin penangkapan ikan dan pemasukan dari domain internet.

Baca juga: The Acropolis Athena, Monumen Ikonik yang Menyimpan Seribu Cerita

Untuk menghadapi ancaman ini, Tuvalu bekerja sama dengan Australia dalam perjanjian Uni Falepili, yang mencakup alokasi dana 16,9 juta dolar Australia.

Dana tersebut, untuk reklamasi lahan dan perluasan Funafuti sebesar 6 persen. Tujuan utama dari proyek ini adalah menciptakan lahan perumahan baru.

Tuvalu, diketahui merdeka pada 1978 ini memiliki titik tertinggi hanya 4,5 meter di atas permukaan laut. 

Negara ini kini menjadi simbol perdebatan perubahan iklim dan memiliki hubungan diplomatik yang kuat dengan Taiwan, meskipun menghadapi tekanan dari China di kawasan Pasifik.

Baca juga: Pease District Park, Simbol Keindahan Alam dan Warisan Budaya Austin

Sebagai respons terhadap bencana alam dan perubahan iklim, Australia juga membuka peluang bagi 280 warga Tuvalu untuk bermigrasi setiap tahun. 

Program ini adalah bagian dari "Uni Falepili", yang mengikat kedua negara untuk bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk keamanan.

Pada 2021, Tuvalu mempertimbangkan langkah-langkah ekstrem, seperti mempertahankan zona maritimnya dan mempertahankan pengakuan sebagai negara dalam metaverse jika negara ini benar-benar hilang.

Penulis :
Sofian Faiq