Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Pria Chili Bunuh Pacar Asal Jepang, Ajukan Banding atas Hukuman 28 Tahun Penjara

Oleh St Fatiha Sakinah Ramadhani
SHARE   :

Pria Chili Bunuh Pacar Asal Jepang, Ajukan Banding atas Hukuman 28 Tahun Penjara

Pantau.com - Seorang pria asal Chili mengajukan banding pada hari Rabu, 13 April 2022, atas putusan yang menjatuhkan hukuman 28 tahun penjara kepadanya karena telah membunuh mantan pacarnya.

Mantan pacarnya merupakan seorang wanita Jepang yang datang ke Prancis sebagai siswi pertukaran pada tahun 2016, namun kemudian hilang, kata pengacaranya.

Nicolas Zepeda (31), secara konsisten membantah tuduhan bahwa dia telah membunuh Narumi Kurosaki, yang datang untuk belajar di Besancon, Prancis timur, dan hilang pada usia 21 tahun di tahun yang sama.

Pengadilan Prancis setempat, pada Selasa (12/4), menjatuhkan hukuman penjara kepada Zepeda dan menetapkan bahwa kejahatannya telah direncanakan, sejalan dengan apa yang diklaim jaksa.

Namun hukuman yang dijatuhkan pengadilan ternyata lebih ringan dari hukuman seumur hidup, ini merupakan hukuman maksimal yang dituntut jaksa.

Permohonan tersebut akan diperiksa kembali oleh dewan juri.

Prancis sendiri tidak mempraktekkan hukuman mati.

Jaksa telah mendakwa Zepeda karena percaya bahwa dia membunuh Kurosaki akibat pertengkaran. Mayatnya tidak pernah ditemukan meski telah dilakukan pencarian besar-besaran oleh para penyelidik.

Pengadilan tidak mengungkapkan alasan di balik putusan tersebut, yang dibuat setelah lima jam musyawarah yang melibatkan hakim dan juri dalam persidangan yang dimulai pada bulan Maret.

Zepeda datang ke Jepang untuk belajar di Universitas Tsukuba dekat Tokyo pada tahun 2014, dan mulai berkencan dengan Kurosaki, yang merupakan mahasiswa di universitas tersebut.

Dia kemudian pergi ke Prancis sebagai siswa pertukaran pada September 2016. Mereka putus pada musim gugur tahun itu.

Kurosaki telah hilang sejak dia makan malam dengan Zepeda, dan [ulang bersamanya ke asrama universitasnya di Besancon pada 4 Desember 2016. Beberapa siswa yang berada di asrama mengatakan kepada penyelidik bahwa mereka mendengar teriakan, yang menjadi bukti tidak langsung yang menunjuk Zepeda sebagai tersangka pembunuh.

Tak lama setelah menghilangnya Kurosaki, ia kembali ke negara asalnya, Chili.

Pihak berwenang Prancis meluncurkan penyelidikan pembunuhan resmi setelah tersangka diekstradisi dari Chili pada Juli 2020.

Sumber: Kyodo

Baca juga: 29 Orang Terluka dalam Penembakan Kereta Bawah Tanah di New York

Penulis :
St Fatiha Sakinah Ramadhani