billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Myanmar Bangun Markas Militer di Bekas Permukiman Rohingya

Oleh Adryan N
SHARE   :

Myanmar Bangun Markas Militer di Bekas Permukiman Rohingya

Pantau.com - Setelah mengusir hampir 700.000 jiwa Muslim Rohingya, militer Myanmar kini membangun markas di bekas tempat permukiman suku kecil itu. Hal ini diungkapkan oleh Amnesty International dengan mengutip bukti baru dari citra satelit.

Laporan Amnesty yang diterbitkan pada Senin (12/3/2018) menyebutkan, desa yang tersisa dan beberapa bangunan yang masih utuh kini telah rata dengan tanah.

"Selain pembangunan cepat perumahan dan jalan di daerah tersebut, setidak-tidaknya tiga sarana baru keamanan sedang dibangun," kata kelompok hak asasi manusia dunia tersebut. Dalam satu kejadian, warga desa Rohingya, yang tinggal di Myanmar, diusir paksa demi desanya dijadikan pangkalan.

"Apa yang kita lihat di negara bagian Rakhine adalah perampasan tanah oleh militer dalam skala yang dramatis," kata Direktur Tanggap Darurat Amnesty Tirana Hassan.

"Pangkalan baru sedang dibangun untuk menampung pasukan keamanan yang sama, yang sebelumnya telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan melawan Rohingya," katanya.

Sedikitnya empat masjid yang tidak hancur akibat kebakaran sebelumnya, kini turut dihancurkan. Di salah satu desa Rohingya, citra satelit juga menunjukkan bangunan sebuah pos polisi perbatasan baru terlihat di sebelah tempat sebuah masjid yang baru-baru ini dibongkar.

Juru bicara Aung San Suu Kyi dan militer tidak bersedia memberikan komentar. Pejabat Myanmar mengatakan bahwa desa-desa dibuldoser untuk memberi ruang bagi rumah baru untuk pengungsi yang kembali.

Penulis :
Adryan N