Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

PBB Tingkatkan Bantuan Kemanusiaan, 801 Truk Masuk Gaza dalam Sehari

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

PBB Tingkatkan Bantuan Kemanusiaan, 801 Truk Masuk Gaza dalam Sehari
Foto: Truk bantuan kemanusiaan dan bahan bakar masuk Gaza lewat perbatasan Kerm Abu Salim usai gencatan senjata, membawa pasokan penting bagi warga yang terdampak konflik. (Anadolu)

Pantau - Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan peningkatan distribusi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, dengan setidaknya 801 truk memasuki wilayah tersebut pada Rabu (12/2/2025).

Baca juga: Hamas Kembali Tuduh Israel Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Dalam pernyataannya, OCHA menegaskan PBB dan mitranya memanfaatkan setiap peluang yang ada selama gencatan senjata untuk menyalurkan bantuan, termasuk air, makanan, tempat tinggal, layanan kesehatan, sanitasi, pakaian, pendidikan, dan kebutuhan lainnya.

Bantuan ini disalurkan melalui koordinasi dengan otoritas Israel serta pihak penjamin kesepakatan gencatan senjata.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah menjangkau 1,2 juta warga dengan distribusi makanan dalam dua pekan pertama gencatan senjata.

Selain itu, mereka membuka 37 tempat penampungan baru bagi warga yang kembali ke wilayah utara, menyediakan tenda, selimut, terpal plastik, dan pakaian musim dingin.

Saat ini, sekitar 120.000 orang mengungsi di 120 tempat penampungan UNRWA, termasuk lebih dari 36 lokasi yang baru dibuka sejak gencatan senjata dimulai. UNICEF juga telah menyalurkan makanan siap saji untuk lebih dari 10.000 anak di bawah dua tahun.

Baca juga: Human Rights Watch: Perang Gaza Ancam Nyawa Ibu Hamil dan Bayi

OCHA menekankan pentingnya mempertahankan gencatan senjata demi kelangsungan distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza.

Sementara itu, di Tepi Barat, operasi militer Israel di wilayah utara terus menimbulkan korban jiwa, pengungsian, serta kerusakan infrastruktur.

Ketegangan di Tepi Barat meningkat setelah perjanjian gencatan senjata dan pertukaran sandera di Gaza pada 19 Januari 2025, menyusul lebih dari 15 bulan serangan Israel yang menewaskan hampir 48.200 warga Palestina dan menghancurkan wilayah tersebut.

Sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh sedikitnya 910 warga Palestina di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina.

Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan  pendudukan Israel atas tanah Palestina melanggar hukum. ICJ juga menuntut pengosongan semua pemukiman di Tepi Barat serta Yerusalem Timur.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Khalied Malvino