billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Israel Lempar Komentar Pedas Soal Pengakuan Australia Terkait Yerusalem Barat

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Israel Lempar Komentar Pedas Soal Pengakuan Australia Terkait Yerusalem Barat

Pantau.com - Israel mengisyaratkan rasa tidak senang atas langkah Australia, yang mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kotanya. 

Tzachi Hanegbi, menteri untuk kerja sama regional Israel, dan seorang kepercayaan Netanyahu di partai Likud yang beraliran kanan, menyampaikan pernyataan terbuka mengenai kebijakan Australia itu.

"Kami menyesalkan dalam berita positif ini mereka membuat kesalahan," kata Hanegbi kepada wartawan di luar ruang kabinet,

"Tak ada pemisahan antara timur kota itu dan barat kota itu. Yerusalem seluruhnya, bersatu. Kendali Israel atasnya kekal abadi. Kedaulatan kami tidak akan dipisah-pisah juga dipengaruhi. Dan kami berharap Australia segera akan menemukan jalan untuk memperbaiki kesalahan yang dibuatnya."

Baca juga: Australia Secara Resmi Akui Yerusalem Barat Jadi Ibu Kota Israel

Pada Sabtu lalu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pihaknya secara resmi mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel tetapi tetap menegaskan kembali dukungan negaranya bagi sebuah ibu kota Palestina di Yerusalem Timur di bawah perjanjian perdamaian dua-negara.

Langkah Morrison pertama kali muncul ke permukaan pada Oktober, ketika hal itu dipandang sinis di Australia karena datang beberapa hari sebelum pemilihan umum sela penting dalam suatu daerah pemilihan, sebuah representasi Yahudi yang kuat. Partainya kalah dalam pemilihan itu.

Israel menguasai Yerusalem Timur Arab dalam perang pada 1967 dan mencaplok sebagai ibu kotanya dalam langkah yang tidak diakui secara internasional.

Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara yang mereka harapkan berdiri di Tepi Barat Sungai Yordan dan Jalur Gaza.

Setahun lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat marah pihak Palestina dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Baca juga: Palestina Kecam Mahkamah Pidana Internasional karena 'Lelet' Periksa Israel

Kementerian Luar Negeri Israel menanggapi dengan hangat, menyebut kebijakan Australia itu "langkah di jalan yang sudah benar", Pada sidang kabinet Ahad, Netanyahu menolak untuk memberikan penjelasan.

Kepala perunding Palestina Saeb Erekat mengatakan langkah Australia itu diputuskan dengan mempertimbangkan politik dalam negeri Australia.

"Seluruh Yerusalem masih tetap menjadi masalah kedudukan final untuk perundingan, sementara Yerusalem Timur, di bawah hukum internasional, adalah bagian tidak terpisahkan dari wilayah Palestina, yang diduduki Isarel," kata dia.

Penulis :
Widji Ananta