HOME  ⁄  Geopolitik

Program Pertahanan Rudal Baru AS Diumumkan, Diberi Nama Golden Dome

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Program Pertahanan Rudal Baru AS Diumumkan, Diberi Nama Golden Dome
Foto: Arsip foto - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (sumber: ANTARA/Anadolu/py/pri)

Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mengumumkan pengembangan sistem pertahanan rudal ambisius bernama Golden Dome, yang disebut akan menjadi sistem pertahanan terbaik sepanjang sejarah dan rampung dalam waktu tiga tahun.

Trump menyebut bahwa sistem ini akan terintegrasi dengan infrastruktur pertahanan yang sudah ada dan ditargetkan beroperasi sepenuhnya sebelum masa jabatannya berakhir.

Program Golden Dome diproyeksikan menelan biaya sebesar 175 miliar dolar AS atau sekitar Rp2,8 kuadriliun selama tiga tahun ke depan.

Pada tahap awal, alokasi dana sebesar 25 miliar dolar AS (sekitar Rp410,5 triliun) akan dimasukkan dalam rancangan undang-undang pengeluaran dan pemotongan pajak besar-besaran yang sedang diperjuangkan oleh Trump di Kongres.

Namun, RUU tersebut masih menghadapi tantangan, bahkan dari internal Partai Republik yang merupakan partai asal Trump sendiri.

Fokus Luar Angkasa dan Teknologi Generasi Terbaru

Trump mengklaim bahwa Golden Dome akan mampu mencegat rudal dari mana pun, bahkan jika diluncurkan dari luar angkasa, berkat penggunaan teknologi generasi terbaru.

Sistem ini akan mencakup elemen darat, laut, dan luar angkasa, termasuk sensor dan pencegat berbasis ruang angkasa.

Jenderal Michael Guetlein dari Angkatan Luar Angkasa telah ditunjuk sebagai pemimpin proyek ini.

Meskipun detail teknis belum diungkap secara penuh, Trump menekankan bahwa proyek ini merupakan inisiatif pribadinya dan didukung penuh oleh para komandan militer.

"Semua komandan bilang, ‘Kami menyukai ide ini, Pak.’", kata Trump menegaskan.

Belum ada kejelasan apakah sistem ini akan melindungi seluruh wilayah Amerika Serikat atau hanya fokus pada pusat-pusat populasi besar dan kawasan strategis tertentu.

Kanada Tertarik Bergabung, Rusia Belum Dibahas

Trump mengungkap bahwa Kanada telah menunjukkan minat untuk ikut serta dalam program ini.

"Kanada ingin ikut serta. Ini akan menjadi perluasan kecil, dan kami akan bekerja sama soal harga. Mereka tahu cukup banyak tentang program ini, dan mereka sendiri yang mengajukan keinginan untuk ikut. Jika mereka mampu membiayai, kami juga", kata Trump.

Saat ditanya mengenai senjata nuklir luar angkasa milik Rusia, Trump menjawab, "Kami belum membicarakannya, tetapi nanti pada saat yang tepat, akan kami bahas". 

Sumber: Anadolu

Penulis :
Leon Weldrick