
Pantau - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menghadiri pertemuan Komisi Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada hari Selasa di sela-sela Pertemuan Menteri-menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-58.
Pertemuan Komisi SEANWFZ berlangsung secara tertutup selama kurang lebih satu jam.
Acara tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Mohamad Hasan, yang saat ini menjabat sebagai Menlu dari negara pemegang keketuaan ASEAN.
Dalam pernyataannya, Sugiono menekankan pentingnya peran ASEAN dalam menjaga Asia Tenggara tetap menjadi zona bebas senjata nuklir.
"Kita menghadapi lanskap perlucutan senjata global yang mengkhawatirkan. Kontrol senjata berjalan stagnan, persenjataan nuklir justru meningkat, dan komitmen negara pemilik senjata nuklir terhadap NPT (Non-Proliferasi Nuklir) melemah," ungkapnya.
Sugiono juga menyampaikan bahwa SEANWFZ bukan sekadar simbol politik, tetapi merupakan instrumen nyata untuk mempertahankan perdamaian kawasan.
Pembahasan Komite dan Rencana Perluasan Zona Bebas Nuklir
Sebelum Komisi SEANWFZ bersidang, Komite Eksekutif SEANWFZ telah menggelar pertemuan pada hari Senin.
Dalam pertemuan tersebut dibahas kemajuan implementasi Rencana Aksi Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir ASEAN.
Komite juga mengevaluasi potensi keikutsertaan Timor-Leste dalam perjanjian SEANWFZ.
Partisipasi Timor-Leste akan memperluas cakupan wilayah zona bebas senjata nuklir di Asia Tenggara.
Kehadiran Penuh dan Agenda Lanjutan ASEAN
Pertemuan Komisi SEANWFZ dihadiri oleh seluruh menteri luar negeri dari negara-negara anggota ASEAN.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama para peserta pertemuan.
Sementara itu, pembukaan resmi Pertemuan Menteri-menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-58 dijadwalkan akan dilakukan oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, pada hari Rabu.
- Penulis :
- Arian Mesa