
Pantau - Pemerintah Palestina menyatakan optimisme bahwa semakin banyak negara akan mengakui kedaulatan Palestina pasca Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Markas Besar PBB, New York.
Pernyataan ini disampaikan oleh Duta Besar Palestina untuk Austria, Salah Abdel Shafi, pada Rabu, yang juga menjabat sebagai pengamat tetap Palestina untuk PBB di Wina.
Shafi menyampaikan bahwa ada dua langkah strategis yang menjadi harapan utama pemerintah Palestina dalam langkah diplomatik ke depan.
"Pertama, (kami berharap) semakin banyak negara akan terus mengakui Negara Palestina", ungkapnya.
"Dan kedua, (kami berharap) akan meningkatnya tekanan terhadap Israel, termasuk melalui sanksi dan pembatasan perdagangan, supaya Israel mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza", tambahnya.
Ia menekankan bahwa harapan tersebut hanya dapat diwujudkan dalam bingkai gencatan senjata yang efektif dan berkelanjutan.
Menurutnya, KTT di New York berperan penting dalam membuka jalan menuju implementasi nyata solusi dua negara sebagai satu-satunya penyelesaian konflik Israel-Palestina yang tersisa.
Shafi menyebut bahwa pengakuan kedaulatan Palestina oleh negara-negara anggota PBB akan memperkuat landasan hukum dan politik dari solusi tersebut.
"Selanjutnya, tenggat pelaksanaan 15 bulan telah ditetapkan. Kemudian, mekanisme pengawasan lanjutan telah didirikan. Semua ini berperan terhadap proses yang dilakukan", ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa tindakan Israel dinilai semakin merusak peluang solusi damai.
"(Rezim Israel) melakukan apa pun untuk mengubur solusi dua negara. Oleh karena itu, komunitas internasional tentu harus bertindak untuk menyelamatkannya, karena tidak ada alternatif lagi di luar solusi tersebut", tegasnya.
Pernyataan resmi tersebut dilansir dari kantor berita Sputnik.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf