
Pantau - Presiden Peru Dina Boluarte mengajak Indonesia untuk berinvestasi di sektor pusat logistik, industri, dan infrastruktur, termasuk pelabuhan, bandara, dan kawasan industri yang tengah dikembangkan di Peru.
Tawaran Proyek Bernilai Puluhan Miliar Dolar
Ajakan tersebut disampaikan dalam Forum Bisnis Indonesia–Peru 2025 bertema "Unlocking bilateral growth: Strengthening Indonesia–Peru Partnership through CEPA".
Lokasi investasi yang ditawarkan mencakup Pelabuhan Chancay, Pelabuhan Callao, Bandara Jorge Chavez, dan kawasan industri Yangon yang akan datang.
Peru menargetkan kemitraan untuk mengurangi kesenjangan infrastruktur senilai sekitar USD 100 miliar, dengan prioritas pada proyek pelabuhan, bandara, dan jalan raya.
Proyek strategis yang dipromosikan antara lain Terminal Internasional Chimbote, Terminal Pelabuhan Pucallpa, serta terminal baru di Zaramiriza dan Iquitos.
Terdapat pula tujuh proyek kereta api dengan total investasi USD 43 miliar, termasuk rute Lima–Ica dan Lima–Barranca.
Selain itu, Peru menawarkan 22 proyek irigasi senilai USD 24,06 miliar untuk periode 2025–2026 guna memperluas lahan pertanian dan memperkuat sektor agro-ekspor.
Kepastian Hukum dan Hubungan Dagang
Boluarte menegaskan bahwa Peru siap menerima investasi Indonesia dengan jaminan kepastian hukum, disiplin makroekonomi, stabilitas, dan komitmen pemerintah.
Pada 2024, Indonesia menjadi mitra dagang terbesar keenam bagi Peru, dengan nilai perdagangan bilateral 699,1 juta peso atau naik 23 persen dibanding 2023.
Kunjungan Boluarte bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik RI–Peru, yang juga diisi agenda penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).
- Penulis :
- Ahmad Yusuf