
Pantau - Badan ilmu pengetahuan nasional Australia meresmikan sebuah pusat keanekaragaman hayati bernama Diversity di Canberra, ibu kota Australia, untuk melindungi lebih dari 13 juta spesimen dari koleksi ilmiah nasional.
Fasilitas baru ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang Australia dalam konservasi dan riset lingkungan, seperti disampaikan dalam pernyataan resmi Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) pada Kamis, 14 Agustus 2025.
Gedung Diversity menggabungkan dua koleksi besar, yakni Koleksi Satwa Liar Nasional Australia dan Koleksi Serangga Nasional Australia, yang kini disimpan dalam satu bangunan dengan suhu terkontrol, tahan api, dan tahan hama.
Koleksi Berusia 150 Tahun Jadi Pilar Riset dan Biosekuriti
Diversity menyimpan salah satu koleksi burung terbanyak dari Australia dan Papua Nugini, arsip serangga dalam jumlah besar, serta spesimen-spesimen lain yang telah diawetkan selama lebih dari 150 tahun.
Koleksi ini digunakan sebagai fondasi dalam berbagai bidang, termasuk biosekuriti, konservasi, ketahanan terhadap perubahan iklim, dan pengelolaan lingkungan hidup.
“Mereka merupakan kekuatan tersembunyi yang mendukung segala hal, mulai dari melacak serangan hama hingga menemukan spesies baru dan memahami keragaman genetik ekosistem asli Australia,” ungkap Direktur Eksekutif CSIRO, Doug Hilton.
Fasilitas ini dilengkapi dengan laboratorium genomika dan sistem digitalisasi canggih untuk mendukung aktivitas riset dan kolaborasi global.
Dengan investasi senilai 90 juta dolar Australia, Diversity memungkinkan proses ekstraksi DNA, pengambilan gambar spesimen beresolusi tinggi, serta berbagi data dengan komunitas ilmiah internasional.
Pembangunan Dimulai Tahun 2022, Pemindahan Spesimen Selesai dalam Setahun
Proyek Diversity merupakan hasil kerja sama pendanaan antara CSIRO dan Departemen Pendidikan Australia, yang dimulai pada tahun 2022.
Pembangunan gedung berlangsung selama lebih dari dua tahun, sementara proses pemindahan seluruh 13 juta spesimen ke dalam fasilitas baru tersebut memakan waktu satu tahun penuh.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf