Jepang Wajibkan Pemeriksaan TBC untuk Warga Vietnam, Indonesia Menyusul dalam Daftar

Pantau - Pemerintah Jepang mulai memberlakukan kebijakan pemeriksaan wajib tuberkulosis (TBC) sebelum kedatangan bagi warga negara Vietnam yang akan tinggal lebih dari tiga bulan, terhitung sejak Senin, 1 September 2025, sebagai bagian dari upaya pengendalian penyebaran penyakit menular di negaranya.

Indonesia Masuk Daftar Negara Berikutnya

Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari aturan serupa yang sebelumnya telah diberlakukan bagi warga negara Nepal dan Filipina sejak Juni 2025.

Penerapan kebijakan tersebut dilakukan menyusul peningkatan jumlah warga negara asing yang didiagnosis mengidap TBC di Jepang.

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang mengumumkan bahwa daftar negara yang akan dikenakan kebijakan serupa akan diperluas, termasuk China, Indonesia, dan Myanmar.

Artinya, warga negara Indonesia yang akan tinggal di Jepang lebih dari tiga bulan juga akan diwajibkan menjalani pemeriksaan TBC di masa mendatang.

Syarat Pengajuan Visa: Bukti Bebas TBC

Dalam sistem ini, warga negara asing yang ingin tinggal lebih dari tiga bulan di Jepang diwajibkan menjalani pemeriksaan TBC di fasilitas medis yang telah ditunjuk oleh pemerintah Jepang di negara asal.

Mereka juga harus menyertakan bukti bahwa mereka tidak terinfeksi TBC saat mengajukan permohonan visa tinggal.

TBC sendiri merupakan penyakit yang dapat disembuhkan dan dicegah, namun tetap menjadi perhatian serius di Jepang.

Pada tahun 2023, tercatat sebanyak 10.096 kasus TBC, dengan 1.619 kasus atau sekitar 16 persen di antaranya berasal dari kalangan penduduk yang lahir di luar negeri.

Kementerian Kesehatan Jepang mencatat bahwa rasio penderita TBC dari kelompok kelahiran luar negeri mengalami tren peningkatan setiap tahunnya.

Sekitar 80 persen dari kasus TBC yang berasal dari luar negeri ditemukan berasal dari enam negara yang kini sudah atau akan segera dikenakan pemeriksaan pra-kedatangan.

Kebijakan serupa juga telah diberlakukan oleh negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat domestik.