
Pantau - Amerika Serikat dan China sepakat pada sebuah kerangka yang memungkinkan aplikasi TikTok tetap beroperasi di AS, diumumkan usai pembicaraan tingkat tinggi di Madrid pada Senin (15/9/2025).
Kesepakatan itu dicapai hanya dua hari sebelum batas waktu bagi ByteDance Ltd., induk TikTok, untuk melepas aplikasinya ke pihak AS atau menghadapi larangan penuh.
Hasil Pertemuan Madrid
Pertemuan bilateral di Madrid merupakan babak keempat negosiasi, dengan delegasi China dipimpin Wakil Perdana Menteri He Lifeng, salah satu orang kepercayaan Presiden Xi Jinping.
Dari pihak AS, hadir Menteri Keuangan Scott Bessent dan Kepala Perwakilan Dagang (USTR) Jamieson Greer.
Keduanya menolak memberikan detail lebih lanjut, termasuk siapa nantinya yang akan menjadi induk perusahaan TikTok di Amerika.
Presiden AS Donald Trump menyebut pembicaraan dengan China berjalan sangat baik.
"Sebuah kesepakatan juga tercapai soal sebuah perusahaan yang anak-anak muda di negara kita ini sangat ingin menyelamatkannya," kata Trump, menambahkan bahwa para pemuda akan sangat senang dengan hasilnya.
Menjelang Tenggat Larangan
Trump memiliki waktu hingga Rabu ini untuk memutuskan nasib TikTok, apakah akan dilarang dengan alasan keamanan nasional atau tetap beroperasi.
Larangan seharusnya berlaku sejak Januari lalu, tetapi Trump sudah tiga kali menundanya sejak menjabat Presiden pada bulan itu untuk memberi waktu bagi ByteDance mencari calon pembeli yang diterima AS.
Kesepakatan di Madrid memberi sinyal bahwa larangan penuh kemungkinan batal diberlakukan.
Hubungan Dagang AS-China
Ketegangan perdagangan antara AS dan China mulai mereda sejak Mei 2025 usai pertemuan tingkat tinggi di Jenewa, Swiss.
Pada akhir Juli di Stockholm, Swedia, kedua pihak juga menyepakati perpanjangan gencatan perang dagang selama 90 hari hingga 10 November 2025.
Kesepakatan soal TikTok ini dipandang sebagai bagian dari momentum perbaikan hubungan dagang sekaligus politik antara Washington dan Beijing.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti