Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

AWG Tegaskan Tak Akan Hentikan Dukungan untuk Palestina Meski Delegasi Gagal Tembus Gaza

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

AWG Tegaskan Tak Akan Hentikan Dukungan untuk Palestina Meski Delegasi Gagal Tembus Gaza
Foto: (Sumber: Country Director Aqsa Working Group (AWG), Rifa Berliana Arifin (kanan) bersama saat aktivis kemanusiaan Muhammad Fatur Rohman dan Wanda Hamidah saat berbicara kepada media di Jakarta, Sabtu (4/10/2025). /ANTARA/Kuntum Riswan..)

Pantau - Aqsa Working Group (AWG) menegaskan bahwa mereka tidak akan menghentikan dukungan terhadap perjuangan Palestina, meskipun seluruh delegasi mereka dalam misi Global Sumud Flotilla gagal menembus blokade Israel terhadap Gaza.

Delegasi Indonesia Gagal Berlayar, AWG Tetap Pantau Situasi

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Country Director AWG, Rifa Berliana Arifin, saat menyambut dua aktivis Indonesia, Muhammad Fatur Rohman dan Wanda Hamidah, yang telah kembali ke tanah air.

"Malam hari ini berarti sudah tidak ada delegasi lagi dari Indonesia yang dalam misi tapi dengan demikian tidak lantas kita surut untuk tidak memantau, mini ini tetap on, sampai dengan semua sandera yang sekarang berada di Israel dikembalikan ke tempat masing-masing," ungkapnya.

Sejak awal, AWG memang mendapat mandat dari Sumud Nusantara yang dikoordinatori oleh Nadir Al-Nuri dari Cinta Gaza Malaysia untuk berpartisipasi dalam Global Sumud Flotilla 2025.

AWG sempat diminta menyediakan satu kapal penuh, namun karena keterbatasan logistik dan sumber daya, mereka tidak sanggup memenuhinya.

"Sebagai gantinya, kami menyiapkan personel sebanyak mungkin," ujar Rifa.

Melalui keputusan presidium, AWG menetapkan empat nama sebagai delegasi resmi, yaitu Nurhadis, Farid Zanjabil Al-Ayubi, Muhammad Fatur Rohman, dan Yusuf Arifin Luqman.

Setibanya di Tunisia, diketahui bahwa terdapat sekitar 60 delegasi Indonesia yang tergabung dalam Indonesian Global Palestine Coalition (IGPC), dengan 30 di antaranya masuk daftar berlayar.

Pelayaran Global Sumud Flotilla sendiri dimulai dari empat titik: Barcelona (Spanyol), Italia, Tunisia, dan Yunani.

Delegasi Indonesia diberangkatkan dari Tunisia karena keterbatasan fasilitas visa on arrival ke wilayah Eropa.

Namun, pelayaran dari Tunisia terkendala kesiapan panitia lokal.

"Akan tetapi, qadarullah, panitia lokal Tunisia belum siap. Kapal-kapal yang sebelumnya dijanjikan layak ternyata tidak memenuhi standar pelayaran Mediterania. Situasi ini memaksa pengurangan peserta, dan kuota AWG hanya tersisa untuk dua orang, yakni Farid dan Fatur," jelas Rifa.

Kendala Teknis dan Diplomatik Hambat Misi Kemanusiaan

Dalam pelayaran dari Tunisia, Fatur sempat ditempatkan di kapal Observer, namun dipindahkan ke kapal Kamr, perahu layar kecil berisi enam orang dari Indonesia, Mauritania, Aljazair, dan Tunisia.

Sementara itu, kapal Kaiser yang ditumpangi Wanda Hamidah mengalami kerusakan saat tiba di Italia.

Tercatat ada tujuh kapal yang tidak dapat melanjutkan pelayaran, sedangkan lebih dari 40 kapal berhasil mencapai perairan Kreeta, Yunani, dan bersiap memasuki zona kuning.

Peserta yang tertinggal di Italia, termasuk beberapa dari Indonesia, sempat berupaya mengejar kapal induk, namun akhirnya kembali ke negara masing-masing.

"Kami sempat berharap Fatur dan Mbak Wanda bisa ikut gelombang berikutnya melalui inisiatif Freedom Flotilla Coalition. Namun setelah dihitung secara realistis, peluang itu tertutup. Maka diputuskan delegasi kembali ke tanah air," ungkap Rifa.

Meski demikian, AWG menegaskan bahwa perjuangan mereka tidak berhenti hanya karena kegagalan misi.

"Sampai sebelum kepulangan, AWG terus melaporkan kondisi terakhir para aktivis yang sudah masuk zona merah. Kita tahu bersama, ratusan aktivis telah diculik Zionis Israel, dan sebagian besar masih belum jelas keberadaannya. Perjuangan ini akan terus kami dukung dengan segala cara," tegas Rifa.

AWG juga menyatakan akan terus memantau perkembangan situasi di Gaza dan mendukung berbagai upaya kemanusiaan untuk membebaskan para sandera dan membantu korban agresi.

Penulis :
Aditya Yohan