Pantau - Delegasi Hamas tiba di Mesir pada Minggu untuk membahas implementasi perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, di tengah masih berlangsungnya serangan udara Israel yang disebut telah menewaskan 20 warga Palestina.
Gencatan Senjata Dilanggar, Hamas Tetap Nyatakan Komitmen
Kedatangan delegasi Hamas ke Kairo dilakukan setelah serangkaian serangan udara Israel kembali menghantam wilayah Gaza, meskipun telah ada kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku sejak 10 Oktober 2025.
Dalam pernyataannya, Hamas menyebut bahwa Israel tetap melancarkan serangan udara, yang menyebabkan korban jiwa dari kalangan warga sipil.
Israel berdalih bahwa serangan dilakukan sebagai respons atas aksi Hamas yang menyerang pasukan Israel di Kota Rafah, Gaza Selatan.
Namun, klaim tersebut dibantah langsung oleh Hamas, yang menegaskan bahwa mereka tetap mematuhi dan berkomitmen penuh terhadap isi perjanjian gencatan senjata.
Berdasarkan Rencana Perdamaian Trump, Gaza Menuju Rekonstruksi
Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas dicapai pada 10 Oktober 2025, berdasarkan rencana perdamaian yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Fase pertama dari rencana tersebut mencakup pertukaran sandera dari pihak Israel dengan tahanan Palestina.
Fase selanjutnya mencakup rekonstruksi wilayah Gaza yang telah hancur akibat perang, serta pembentukan mekanisme pemerintahan baru yang tidak melibatkan Hamas dalam struktur politik maupun keamanan.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, sejak agresi militer Israel dimulai pada Oktober 2023, hampir 68.200 orang tewas dan lebih dari 170.200 orang mengalami luka-luka.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
