billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

ASEAN dan China Tandatangani ACFTA 3.0 untuk Perkuat Ketahanan Ekonomi dan Kerja Sama Regional

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

ASEAN dan China Tandatangani ACFTA 3.0 untuk Perkuat Ketahanan Ekonomi dan Kerja Sama Regional
Foto: Presiden RI Prabowo Subianto berbincang dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu 26/10/2025 (sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Pantau - ASEAN dan China resmi menandatangani versi terbaru perjanjian perdagangan bebas, ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) 3.0, pada Selasa (28/10), yang bertujuan memperkuat ketahanan ekonomi regional dan menegaskan komitmen terhadap inklusivitas dan keberlanjutan.

Penandatanganan ini terungkap melalui video yang diunggah di akun Facebook resmi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Menurut laporan kantor berita Malaysia, Bernama, penandatanganan tersebut dilakukan sebelum pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-China ke-28 yang berlangsung di Kuala Lumpur.

Sambutan Anwar Tekankan Sentralitas ASEAN

Dalam sambutan pembukaannya di KTT, Anwar Ibrahim menekankan pentingnya sentralitas ASEAN dalam menjaga hubungan internasional yang seimbang.

Anwar menyampaikan, "Sehari sebelumnya, kami bersama Presiden Donald Trump dari AS, dan hari ini, kami kembali bersama China," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa keterlibatan ASEAN bersifat strategis dan stabil.

"Inilah yang kami anggap sebagai keterlibatan yang stabil yang menumbuhkan kepercayaan dan memungkinkan kita mengatasi tantangan bersama," ujarnya.

Anwar menyebut kawasan perdagangan bebas yang baru ini sebagai "langkah penting dalam kerja sama ekonomi kita."

China Tegaskan Komitmen Perluas Kerja Sama Ekonomi

Perdana Menteri China, Li Qiang, juga menyampaikan pernyataannya terkait perjanjian ACFTA 3.0.

"Peningkatan perjanjian ini membuka peluang baru untuk memperluas dan meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral," ungkap Li Qiang sebagaimana dilaporkan kantor berita pemerintah China, Xinhua.

Secara terpisah, Anwar dan Li Qiang mengadakan pertemuan bilateral pada Selasa pagi membahas isu-isu strategis di bidang perdagangan dan investasi.

Topik utama yang dibicarakan termasuk kerja sama di sektor otomotif, teknologi tinggi, serta kolaborasi dalam pengembangan elemen tanah jarang, menurut laporan Bernama.

Anwar juga membagikan informasi pertemuan tersebut melalui akun Facebook miliknya.

Li Qiang turut menyampaikan dukungan China terhadap upaya perdamaian dalam sengketa perbatasan antara Kamboja dan Thailand.

Selain itu, ia menyatakan komitmen pemerintah China dalam membantu penyelesaian krisis yang masih berlangsung di Myanmar.

Penulis :
Arian Mesa