Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Ancaman Militer Trump terhadap Nigeria Picu Keresahan, Pertemuan Tingkat Tinggi Direncanakan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Ancaman Militer Trump terhadap Nigeria Picu Keresahan, Pertemuan Tingkat Tinggi Direncanakan
Foto: (Sumber: Arsip foto - Presiden AS Donald Trump. ANTARA/Anadolu/pri. (ANTARA/Anadolu).)

Pantau - Warga Nigeria dilaporkan mengalami keresahan menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengancam akan melakukan tindakan militer terhadap negara tersebut karena dugaan penganiayaan terhadap umat Kristen.

Trump Ancam Hentikan Bantuan dan Isyaratkan Intervensi

Dalam pernyataannya, Trump menuduh pemerintah Nigeria melakukan kejahatan terhadap komunitas Kristen dan menyatakan bahwa bantuan Amerika dapat dihentikan jika situasi tidak segera membaik.

Ia bahkan mengisyaratkan bahwa Amerika Serikat siap ikut campur secara langsung dalam urusan Nigeria jika diperlukan.

Pernyataan ini sontak memicu kekhawatiran luas di kalangan masyarakat Nigeria, yang merasa bingung dan takut akan kemungkinan keterlibatan militer asing di dalam negeri mereka.

Di berbagai grup percakapan dan media sosial, reaksi masyarakat Nigeria menunjukkan kebingungan dan kekhawatiran yang mendalam terhadap maksud serta dampak dari ancaman tersebut.

Peringatan Krisis dan Rencana Pertemuan Dua Presiden

Mantan Senator Nigeria, Shehu Sani, turut menanggapi situasi ini dengan memperingatkan bahwa operasi militer Amerika Serikat di Nigeria dapat memicu krisis agama dan etnis yang lebih luas.

Dari pihak militer AS, Kepala Pentagon Pete Hegseth menyatakan bahwa atas perintah langsung dari Presiden Trump, Departemen Pertahanan AS sedang mempersiapkan tindakan terhadap Nigeria.

Menanggapi ketegangan ini, ajudan Presiden Nigeria, Daniel Bwala, menyampaikan bahwa Presiden Nigeria Bola Tinubu dan Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan menggelar pertemuan dalam waktu dekat.

Pertemuan tersebut direncanakan berlangsung minggu depan, baik di Gedung Putih maupun di Nigeria, untuk membahas isu perlindungan terhadap umat Kristen dari serangan teroris.

Penulis :
Ahmad Yusuf