
Pantau - Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa sebanyak 114 warga sipil Lebanon tewas akibat pelanggaran yang dilakukan Israel sejak dimulainya gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah pada 27 November 2024.
Serangan Udara Masih Terjadi, PBB Serukan Kepatuhan Internasional
Juru Bicara PBB, Thameen Al-Kheetan, menyatakan bahwa serangan udara Israel di wilayah desa-desa selatan Lebanon terus menimbulkan korban jiwa di kalangan sipil.
Ia menegaskan bahwa dampak mematikan terhadap warga sipil harus segera dihentikan, dan meminta semua pihak untuk mematuhi perjanjian penghentian permusuhan serta hukum humaniter internasional.
Konflik bersenjata antara Israel dan Lebanon dimulai sejak Oktober 2023 dan meningkat menjadi serangan besar-besaran pada September 2024.
Data PBB mencatat bahwa selama konflik tersebut berlangsung, lebih dari 4.000 orang tewas dan hampir 17.000 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan militer Israel.
PBB juga menyerukan penghormatan terhadap gencatan senjata dan menuntut penarikan pasukan Israel dari wilayah Lebanon.
- Penulis :
- Aditya Yohan








