Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

China Kecam Penjualan Senjata AS ke Taiwan dan Sebut Langgar Prinsip Satu China

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

China Kecam Penjualan Senjata AS ke Taiwan dan Sebut Langgar Prinsip Satu China
Foto: (Sumber : Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Jumat (14/11/2025). (ANTARA/Desca Lidya Natalia))

Pantau - China mengecam keras kesepakatan penjualan senjata Amerika Serikat kepada Taiwan yang dinilai melanggar prinsip Satu China.

China Nyatakan Penolakan atas Penjualan Senjata AS

"Penjualan senjata AS ke wilayah Taiwan di China sangat melanggar prinsip 'Satu China,' kami menyesalkan dan menentang hal itu," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing.

Sehari sebelumnya, AS menyetujui penjualan suku cadang untuk tiga jenis pesawat militer senilai sekitar 330 juta dolar AS setelah penutupan pemerintah federal berakhir.

Penjualan tersebut merupakan yang pertama di masa jabatan kedua Presiden Donald Trump dan mencakup pesawat F-16, C-130, serta pesawat tempur Indigenous Defense Fighters (IDF) Taiwan.

"Penjualan senjata tersebut bertentangan dengan Komunike 17 Agustus 1982, melanggar kedaulatan dan kepentingan keamanan China, melanggar hukum internasional, dan mengirimkan sinyal yang sangat keliru kepada kekuatan separatis 'kemerdekaan Taiwan'," kata Lin.

Lin menegaskan bahwa Taiwan adalah inti kepentingan China dan merupakan garis merah pertama yang tidak boleh dilanggar dalam hubungan China-AS.

Desakan China dan Respons AS

China mendesak AS mematuhi prinsip Satu China, tiga komunike bersama China-AS, serta komitmen pemimpin kedua negara mengenai isu Taiwan.

Beijing meminta Washington menghentikan dukungan terhadap kelompok separatis yang mendorong "kemerdekaan Taiwan" melalui penguatan militer.

"China akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan integritas wilayah China dengan teguh," kata Lin.

Paket penjualan tersebut mencakup komponen non-standar, suku cadang, suku cadang perbaikan, bahan habis pakai, aksesori, serta dukungan teknik dan logistik dari pemerintah dan kontraktor AS.

Pentagon menyatakan bahwa kesepakatan itu meningkatkan kemampuan Taiwan untuk menghadapi ancaman saat ini dan di masa depan dengan menjaga kesiapan operasional.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSA) AS menyebut penjualan itu akan meningkatkan kesiapan armada F-16, C-130, dan IDF dengan peralatan yang diambil dari stok pemerintah AS tanpa memerlukan perwakilan tambahan.

Pengumuman Pentagon muncul beberapa pekan setelah pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Busan, Korea Selatan, dengan Trump menyatakan bahwa isu Taiwan "tidak pernah muncul" dalam pertemuan tersebut.

Penulis :
Aditya Yohan