
Pantau - Negara-negara anggota Kelompok Tujuh (G7) bersama sejumlah negara mitra berencana menggelar pertemuan menteri keuangan secara daring pada awal Januari 2026 untuk membahas strategi pengamanan pasokan mineral kritis, di tengah kekhawatiran terhadap dominasi China di sektor tersebut.
Informasi ini disampaikan oleh sejumlah sumber di pemerintahan Jepang pada Kamis, 26 Desember 2025, seperti dikutip dari Kyodo.
Pertemuan dijadwalkan berlangsung di Washington dan akan melibatkan negara-negara G7 serta pejabat dari Australia, Chile, India, Meksiko, dan Korea Selatan.
Fokus Bahas Logam Tanah Jarang, G7 Siapkan Aturan Internasional
Pertemuan ini menjadi bagian dari inisiatif G7 untuk mengurangi ketergantungan global pada satu negara sumber, tanpa menyebutkan China secara langsung.
Logam tanah jarang merupakan mineral penting dalam produksi kendaraan listrik, semikonduktor, dan berbagai produk teknologi tinggi lainnya.
Saat ini, China memasok lebih dari 60 persen produksi global logam tanah jarang dan menguasai lebih dari 90 persen kapasitas pemurniannya.
Kondisi ini membuat industri global sangat rentan terhadap kendali ekspor yang dapat digunakan China sebagai alat tekanan geopolitik.
China juga dikenal sebagai pemasok utama dengan biaya rendah, tetapi mendapat kritik luas atas praktik yang merusak lingkungan dan eksploitasi tenaga kerja.
G7 Bentuk Kerangka Kerja Sama dengan Negara Kaya Sumber Daya
Untuk mengatasi dominasi tersebut, G7 berupaya membentuk kerangka kerja sama strategis dengan negara-negara penghasil mineral, seperti Australia dan Chile.
Kerja sama ini bertujuan menjamin ketersediaan pasokan mineral penting secara konsisten dan memperkuat rantai pasok global yang lebih beragam dan berkelanjutan.
Salah satu topik utama yang akan dibahas adalah pembuatan aturan internasional terkait pengolahan dan distribusi logam tanah jarang.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang memimpin pembicaraan perdagangan dengan China, disebut sangat berambisi untuk mengurangi pengaruh ekonomi China di sektor strategis ini.
Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang, Satsuki Katayama, diperkirakan akan hadir dalam pertemuan yang dijadwalkan dimulai pada 12 Januari 2026.
Anggota G7 lainnya yang terlibat dalam kerangka kerja ini adalah Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Uni Eropa.
- Penulis :
- Gerry Eka







