Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

China Kecam Penyitaan Tanker Minyak Venezuela oleh AS, Sebut Ancam Stabilitas Energi Global

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

China Kecam Penyitaan Tanker Minyak Venezuela oleh AS, Sebut Ancam Stabilitas Energi Global
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Kapal tanker minyak di laut lepas. (ANTARA/Anadolu/aa).)

Pantau - Pemerintah China menyatakan penolakan keras terhadap tindakan Amerika Serikat yang melakukan penyitaan terhadap kapal tanker minyak milik Venezuela, dengan menyebut langkah tersebut sebagai ancaman terhadap stabilitas energi dunia dan pelanggaran hukum internasional.

Pernyataan resmi ini disampaikan oleh juru bicara pemerintah China, He, pada Jumat, 26 Desember 2025.

“Pencegatan sewenang-wenang terhadap kapal tanker negara lain tidak hanya mengganggu pasar energi internasional, tetapi juga menimbulkan risiko keamanan lainnya,” ungkap He.

China Kecam Ekspansi Hukum Sepihak AS

China menilai tindakan AS yang menetapkan Venezuela sebagai organisasi teroris asing dan memberlakukan blokade total terhadap kapal tanker terkait Venezuela merupakan bentuk “yurisdiksi lengan panjang” atau ekspansi hukum secara sepihak ke yurisdiksi negara lain.

Menurut He, tindakan ini bertentangan dengan prinsip kerja sama ekonomi sah antarnegara, dan mencederai stabilitas pasar energi global.

“Venezuela dan negara lain memiliki hak penuh untuk kerja sama ekonomi secara sah dan harus dihormati,” ia menambahkan.

Tanggapan Venezuela dan Ketegangan Kawasan Karibia

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa seluruh aset Venezuela dianggap sebagai milik Amerika Serikat dan harus dikembalikan, termasuk kapal-kapal pengangkut minyak yang melintasi wilayah laut internasional.

Venezuela menanggapi dengan menuduh AS melakukan provokasi dan melanggar kesepakatan internasional terkait kawasan Karibia yang seharusnya menjadi wilayah demiliterisasi dan bebas nuklir.

Pemerintah Venezuela juga mengkritik kehadiran militer AS di kawasan tersebut yang diklaim sebagai operasi anti-narkotika, namun telah diperluas menjadi izin untuk menyerang kapal-kapal tertentu sejak September 2025.

Reaksi Internasional Terhadap Tindakan AS

Sejumlah negara termasuk Rusia dan pakar PBB turut mengecam tindakan Amerika Serikat.

Rusia menyebut penyitaan kapal sebagai bentuk “agresi nyata”, sementara PBB menilai blokade maritim AS terhadap Venezuela sebagai pelanggaran prinsip hukum internasional dan ancaman terhadap perdamaian kawasan.

Ketegangan ini menambah kekhawatiran global akan potensi dampaknya terhadap rantai pasokan energi dunia dan harga minyak internasional.

Penulis :
Gerry Eka