
Pantau - Pemerintah China secara resmi mengajukan protes keras terhadap penghancuran monumen yang menandai kontribusi pekerja Tiongkok dalam pembangunan Terusan Panama, yang dilakukan oleh otoritas lokal Panama pada Sabtu malam, 27 Desember 2025.
"China menyesalkan penghancuran paksa oleh otoritas setempat yang terkait di Panama, dan telah memprotes kepada Panama. Persahabatan antara rakyat China dan Panama telah berlangsung lama," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian.
Monumen yang dibangun pada tahun 2024 tersebut terletak di dekat pintu masuk Terusan Panama, tepat di area Jembatan Amerika, dan menghadap langsung jalur air yang strategis.
Presiden Panama Kutuk Tindakan “Biadab dan Irasional”
Kantor Wali Kota Arraijan, Panama, menyatakan penghancuran dilakukan karena alasan kerusakan struktural yang menimbulkan risiko keselamatan publik.
Namun, Presiden Panama Jose Raul Mulino mengecam keras tindakan itu dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan.
"Monumen tersebut berdiri sebagai saksi dan peringatan atas persahabatan yang telah berlangsung lama antara China dan Panama, dan atas kontribusi luar biasa dari para pekerja China yang melakukan perjalanan melintasi samudera ke Panama pada abad ke-19," tegas Presiden Mulino.
Lin Jian juga menambahkan bahwa banyak pekerja China mengorbankan nyawa dalam pembangunan Jalur Kereta Api Kembar Samudera dan Terusan Panama, dan bahwa monumen tersebut menjadi simbol penting integrasi komunitas Tionghoa ke dalam masyarakat Panama.
"Penghancuran paksa adalah tindakan yang sangat buruk," lanjut Lin, seraya menilai bahwa langkah tersebut telah melukai perasaan komunitas Tionghoa yang besar di Panama dan mencederai semangat persahabatan antara kedua negara.
Dikaitkan dengan Ketegangan AS-China dan Isu Geopolitik Terusan Panama
Penghancuran monumen terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan mempertimbangkan untuk mengambil alih kendali atas Terusan Panama, yang menurutnya telah terlalu dipengaruhi oleh China.
Trump menuduh Panama mengenakan biaya berlebihan terhadap kapal militer AS dan melanggar semangat perjanjian netralitas tahun 1977, yang menekankan bahwa jalur air tersebut harus terbuka dan adil bagi semua pihak.
Sebagai informasi, Terusan Panama dibangun oleh AS pada awal abad ke-20 dan secara resmi diserahkan kepada Panama melalui perjanjian tahun 1977.
Pada 6 Februari 2025, Panama juga memutuskan keluar dari kerja sama Belt and Road Initiative (BRI) yang digagas oleh China, memperlihatkan memburuknya hubungan ekonomi kedua negara.
China mencatat bahwa penghancuran monumen telah memicu kemarahan luas di kalangan warga Panama. Menanggapi tekanan publik, kantor kepresidenan Panama telah memerintahkan pembangunan kembali monumen tersebut di lokasi aslinya.
"China telah meminta Panama untuk menyelidiki kasus ini hingga tuntas, memperbaiki kesalahan pemerintah setempat, dan menghilangkan dampak negatifnya secepat mungkin," pungkas Lin Jian.
Saat ini, dua pelabuhan utama di sisi Pasifik dan Atlantik Terusan Panama yang sebelumnya dioperasikan oleh Hutchison Holdings—perusahaan berbasis di Hong Kong—telah disepakati untuk dijual kepada perusahaan investasi AS, BlackRock.
Terusan Panama sepanjang 82 kilometer merupakan jalur perdagangan vital dunia, termasuk untuk ekspor gas alam cair AS dan impor barang dari Asia.
- Penulis :
- Gerry Eka







