
Pantau - Timsus penyidik Bareskrim Polri akan menguji mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menjadi 'sutradara' pembunuhan berencana Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat menggunakan alat pendeteksi kebohongan atau lie detector hari ini.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan, tersangka Ferdy Sambo akan diuji dengan lie detector untuk memperkaya alat bukti apakah dirinya berbohong atau tidak dalam kasus tewasnya Brigadir J.
“Uji polygraph untuk FS akan dilaksanakan hari Kamis,” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Rabu (7/9/2022).
“Uji polygraph sekali lagi saya jelaskan bertujuan untuk memperkaya alat bukti petunjuk,” ucap Andi.
Polri juga telah melakukan uji kebohongan kepada Bharada E dan Kuat Ma’ruf. Hasil tes kebohongan menyatakan No Deception Indicated alias jujur.
Selain Bharada E dan Kuat Ma'ruf, Putri Candrawathi dan asisten rumah tangga (ART) Susi juga diperiksa menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan dalam kasus pembunuhan Brigadir J dan memiliki kesamaan hasil.
Namun Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo enggan membeberkan hasil pemeriksaan Putri dan Susi lantaran merupakan materi penyidik. Dedi hanya menyebutkan metode penggunaan lie detector ini demi menjunjung pro justitia atau demi kebaikan.
“Untuk hasil lie detector atau poligraf yang sudah dilakukan kemarin terhadap saudari PC dan juga saudari S, sama. Hasil polygraph setelah saya berkomunikasi dengan Puslabfor dan juga operator polygraph bahwa hasil poligraf atau lie detector itu adalah pro justitia,” kata Dedi di Mabes Polri, kemarin.
“Itu juga konstruknya penyidik. Kenapa saya bisa sampaikan pro justitia? Setelah saya tanyakan tahunya ada persyaratan, sama dengan Ikatan Dokter Forensik Indonesia. Untuk poligraf itu juga ada ikatan secara universal di dunia, pusatnya di Amerika,” tambahnya.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan, tersangka Ferdy Sambo akan diuji dengan lie detector untuk memperkaya alat bukti apakah dirinya berbohong atau tidak dalam kasus tewasnya Brigadir J.
“Uji polygraph untuk FS akan dilaksanakan hari Kamis,” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Rabu (7/9/2022).
“Uji polygraph sekali lagi saya jelaskan bertujuan untuk memperkaya alat bukti petunjuk,” ucap Andi.
Polri juga telah melakukan uji kebohongan kepada Bharada E dan Kuat Ma’ruf. Hasil tes kebohongan menyatakan No Deception Indicated alias jujur.
Selain Bharada E dan Kuat Ma'ruf, Putri Candrawathi dan asisten rumah tangga (ART) Susi juga diperiksa menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan dalam kasus pembunuhan Brigadir J dan memiliki kesamaan hasil.
Namun Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo enggan membeberkan hasil pemeriksaan Putri dan Susi lantaran merupakan materi penyidik. Dedi hanya menyebutkan metode penggunaan lie detector ini demi menjunjung pro justitia atau demi kebaikan.
“Untuk hasil lie detector atau poligraf yang sudah dilakukan kemarin terhadap saudari PC dan juga saudari S, sama. Hasil polygraph setelah saya berkomunikasi dengan Puslabfor dan juga operator polygraph bahwa hasil poligraf atau lie detector itu adalah pro justitia,” kata Dedi di Mabes Polri, kemarin.
“Itu juga konstruknya penyidik. Kenapa saya bisa sampaikan pro justitia? Setelah saya tanyakan tahunya ada persyaratan, sama dengan Ikatan Dokter Forensik Indonesia. Untuk poligraf itu juga ada ikatan secara universal di dunia, pusatnya di Amerika,” tambahnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino