Pantau - Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat menyatakan, polisi saat ini masih menyelidiki asal amunisi yang diamankan dari tangan MK selaku anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang ditangkap tim Satgas Gakkum Damai Cartenz dan Polres Mimika.
"Sebelumnya, ada tiga orang ditangkap dan dari tangan MK diamankan 113 amunisi dengan berbagai kaliber. Selain MK, petugas gabungan juga menagkap BK dan AY yang menjabat sebagai Ketua KNPB Timika," kata Ramdani, Sabtu (24/9/2022).
Ia mengungkapkan, amunisi yang diamankan dari MK yakni 95 butir amunisi kaliber 5,56 mm dan 18 butir amunisi V2 sabhara karet yang untuk kaliber 5,57 mm digunakan TNI-Polri. Sedangkan amunisi V2 Sabhara sudah tidak lagi digunakan di lingkungan Polri, kata Ramdani.
Ia menegaskan, pemeriksaan terhadap ketiganya dilakukan di Polres Mimika di Timika. Bila ada anggota Polri di jajaran Polda Papua yang terlibat dalam penjualan amunisi ke KKB dipastikan dipecat dari kedinasan.
"Tidak ada toleransi bila terlibat ada anggota yang terlibat penjualan amunisi akan dikenakan sanksi pecat dari kedinasan atau PTDH, " tegasnya.
"Sebelumnya, ada tiga orang ditangkap dan dari tangan MK diamankan 113 amunisi dengan berbagai kaliber. Selain MK, petugas gabungan juga menagkap BK dan AY yang menjabat sebagai Ketua KNPB Timika," kata Ramdani, Sabtu (24/9/2022).
Ia mengungkapkan, amunisi yang diamankan dari MK yakni 95 butir amunisi kaliber 5,56 mm dan 18 butir amunisi V2 sabhara karet yang untuk kaliber 5,57 mm digunakan TNI-Polri. Sedangkan amunisi V2 Sabhara sudah tidak lagi digunakan di lingkungan Polri, kata Ramdani.
Ia menegaskan, pemeriksaan terhadap ketiganya dilakukan di Polres Mimika di Timika. Bila ada anggota Polri di jajaran Polda Papua yang terlibat dalam penjualan amunisi ke KKB dipastikan dipecat dari kedinasan.
"Tidak ada toleransi bila terlibat ada anggota yang terlibat penjualan amunisi akan dikenakan sanksi pecat dari kedinasan atau PTDH, " tegasnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino
