Pantau - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Filri Bahuri mengatakan pihaknya terus melakukan beragam upaya pencegahan terjadinya tindak pidana kasus korupsi. Upaya pencegahan ini diakui berhasil menyelamatkan kerugian negara hingga Rp57,9 triliun.
"Kami ingin sampaikan pada kesempatan hari ini KPK telah menyelamatkan kurang lebih kerugian negara Rp 57,9 triliun tahun 2022. Hal ini kita lakukan dalam upaya pencegahan korupsi," kata Firli dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Firli menjelaskan angka ini lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya, yakni Rp46,5 triliun. Pencegahan korupsi, tegas Firli, merupakan hal sangat penting lantaran bisa menyelamatkan potensi kerugian negara.
Dengan pencegahan ini juga, maka anggaran negara bisa digunakan sebagaimana mestinya. Tidak melenceng dari program yang sudah disepakati dalam bernegara.
Ia menambahkan, kinerja lembaga penegakan hukum tidak diukur dari jumlah pengungkapan kasus dan tersangka. Tapi juga dari pencegahan yang berhasil dilakukan.
"Kinerja penegakan hukum bukan diukur dari seberapa banyak kasus yang ditemukan dan bukan diukur berapa banyak orang yang ditahan namun harus ada pencegahan yang berkelanjutan agar tidak terjadi tindak pidana dan tidak pernah terjadi kembali," tegasnya.
"Kami ingin sampaikan pada kesempatan hari ini KPK telah menyelamatkan kurang lebih kerugian negara Rp 57,9 triliun tahun 2022. Hal ini kita lakukan dalam upaya pencegahan korupsi," kata Firli dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Firli menjelaskan angka ini lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya, yakni Rp46,5 triliun. Pencegahan korupsi, tegas Firli, merupakan hal sangat penting lantaran bisa menyelamatkan potensi kerugian negara.
Dengan pencegahan ini juga, maka anggaran negara bisa digunakan sebagaimana mestinya. Tidak melenceng dari program yang sudah disepakati dalam bernegara.
Ia menambahkan, kinerja lembaga penegakan hukum tidak diukur dari jumlah pengungkapan kasus dan tersangka. Tapi juga dari pencegahan yang berhasil dilakukan.
"Kinerja penegakan hukum bukan diukur dari seberapa banyak kasus yang ditemukan dan bukan diukur berapa banyak orang yang ditahan namun harus ada pencegahan yang berkelanjutan agar tidak terjadi tindak pidana dan tidak pernah terjadi kembali," tegasnya.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi
