
Pantau - Terdakwa Ferdy Sambo mengaku emosi saat melihat Brigadir Yosua Hutabarat saat melintas di depan pagar rumah dinasnya di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel).
Majelis hakim yang memimpin sidang kasus pembunuhan Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) ini mengungkapkan tak percaya dengan pernyataan Ferdy Sambo tersebut.
Mulanya, hakim mencecar Sambo hendak pergi bermain bulutangkis pada 8 Juli 2022. Lalu hakim menyebut dalam rekaman CCTV tampak mobil Sambo melintas di depan rumah dinas, namun yang keluar hanya ajudan Sambo, Adzan Romer.
"Di CCTV kita lihat bersama, mobil sudah berhenti tetapi yang turun hanya Adzan Romer, saudara ketika mobil saudara maju lagi, baru saudara turun. Bisa saudara terangkan?" tanya hakim ke Sambo yang diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat di PN Jaksel, Selasa (10/1/2023).
"Pada saat berangkat dari Saguling saya masih teringat dan emosi dengan cerita yang disampaikan atau peristiwa yang dialami istri saya. Pada saat memasuki Kompleks Polri, saya melihat Yosua di depan carport waktu itu. Saya perintahkan untuk berhenti. Pada saat berhenti saya teringat bahwa saya akan konfirmasi nanti malam, akhirnya saya perintahkan untuk jalan kembali. Tapi, pada saat itu saya masih emosi setelah melihat Yosua di situ, akhirnya saya putuskan untuk konfirmasi sore itu juga," ujar Ferdy Sambo.
Hakim pun merasa ganjil dengan pengakuam Sambo yang mengaku melihat Yosua. Menurut hakim, pagar rumah dinas Sambo cukup tinggi, sehingga tak memungkinkan jika Sambo bisa melihat Yosua dari dalam mobil.
Sebagai informasi, hakim telah melakukan pengecekan langsung ke rumah dinas Ferdy Sambo bersama jaksa dan pengacara. Salah satu yang dicek hakim adalah lokasi Sambo terekam CCTV masih berjalan saat Sambo datang.
"Kalau dari keterangan saudara tadi saudara sampaikan, saudara melihat Yosua sementara saudara di dalam mobil, setelah kami perhatikan dan kita lihat rekaman bersama di CCTV sepertinya cerita saudara itu tidak mungkin. Kenapa saya sampaikan tidak mungkin? Karena kalau saudara posisi duduk di dalam mobil, tembok pagar rumah saudara di Duren Tiga itu terlalu tinggi untuk dilihat dari luar bahwa saudara melihat Yosua," ujar hakim.
"Mohon maaf, yang mulia, pada saat CCTV kan Yosua sempat keluar saya lihat. Kemudian dia masuk kembali di pintu. Jadi pada saat itu lah, kemudian kembali ke depan pagar. Pintu itu belum tertutup jadi saya melihat," ucap Sambo.
Majelis hakim yang memimpin sidang kasus pembunuhan Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) ini mengungkapkan tak percaya dengan pernyataan Ferdy Sambo tersebut.
Mulanya, hakim mencecar Sambo hendak pergi bermain bulutangkis pada 8 Juli 2022. Lalu hakim menyebut dalam rekaman CCTV tampak mobil Sambo melintas di depan rumah dinas, namun yang keluar hanya ajudan Sambo, Adzan Romer.
"Di CCTV kita lihat bersama, mobil sudah berhenti tetapi yang turun hanya Adzan Romer, saudara ketika mobil saudara maju lagi, baru saudara turun. Bisa saudara terangkan?" tanya hakim ke Sambo yang diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat di PN Jaksel, Selasa (10/1/2023).
"Pada saat berangkat dari Saguling saya masih teringat dan emosi dengan cerita yang disampaikan atau peristiwa yang dialami istri saya. Pada saat memasuki Kompleks Polri, saya melihat Yosua di depan carport waktu itu. Saya perintahkan untuk berhenti. Pada saat berhenti saya teringat bahwa saya akan konfirmasi nanti malam, akhirnya saya perintahkan untuk jalan kembali. Tapi, pada saat itu saya masih emosi setelah melihat Yosua di situ, akhirnya saya putuskan untuk konfirmasi sore itu juga," ujar Ferdy Sambo.
Hakim pun merasa ganjil dengan pengakuam Sambo yang mengaku melihat Yosua. Menurut hakim, pagar rumah dinas Sambo cukup tinggi, sehingga tak memungkinkan jika Sambo bisa melihat Yosua dari dalam mobil.
Sebagai informasi, hakim telah melakukan pengecekan langsung ke rumah dinas Ferdy Sambo bersama jaksa dan pengacara. Salah satu yang dicek hakim adalah lokasi Sambo terekam CCTV masih berjalan saat Sambo datang.
"Kalau dari keterangan saudara tadi saudara sampaikan, saudara melihat Yosua sementara saudara di dalam mobil, setelah kami perhatikan dan kita lihat rekaman bersama di CCTV sepertinya cerita saudara itu tidak mungkin. Kenapa saya sampaikan tidak mungkin? Karena kalau saudara posisi duduk di dalam mobil, tembok pagar rumah saudara di Duren Tiga itu terlalu tinggi untuk dilihat dari luar bahwa saudara melihat Yosua," ujar hakim.
"Mohon maaf, yang mulia, pada saat CCTV kan Yosua sempat keluar saya lihat. Kemudian dia masuk kembali di pintu. Jadi pada saat itu lah, kemudian kembali ke depan pagar. Pintu itu belum tertutup jadi saya melihat," ucap Sambo.
- Penulis :
- khaliedmalvino