
Pantau - Dua terdakwa sidang lanjutan Tragedi Kanjuruhan yakni Security Officer Suko Sutrisno dan Ketua Panpel Arema FC Abdul Harris dihadirkan secara offline di ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Kedua terdakwa dihadirkan untuk mendengarkan kesaksian 17 saksi yang hadir di PN Surabaya. Diketahui, total saksi kasus Tragedi Kanjuruhan ada 32, namun hanya 17 yang hadir.
Salah satu saksi yang dihadirkan adalah Eka Nararia Widhia Antara diperiksa pada kesempatan pertama. Ia adalah saksi dari pihak kepolisian, tepatnya anggota Polsek Pakis.
Eka mengaku sempat melihat ratusan penonton yang sudah memiliki tiket tertahan tak bisa masuk ke dalam stadion sebelum Tragedi Kanjuruhan pecah. Mereka tak bisa masuk lantaran kondisi di dalam stadion sudah penuh.
"Banyak penonton pegang tiket tapi nggak bisa masuk, ada ratusan di pintu 12. Kalau di setiap tribun biasanya kan digeser," kata Eka, Kamis (19/1/2023).
Saat pengamanan laga Arema FC vs Persebaya, Eka bertugas membantu steward. Adapun tugasnya yaitu menggeledah barang bawaan dan memeriksa tiket penonton sebelum masuk stadion.
"Kita membantu steward saat penggeledahan, tiketnya berbentuk gelang warna biru muda," tutur Eka.
Terdakwa Abdul Haris selaku ketua panpel pernah menyebut bahwa pihaknya mencetak tiket laga Arema vs Persebaya sebanyak 43 ribu. Padahal polisi hanya memberi rekomendasi mencetak 38 ribu tiket saja.
Sisa tiket itu lalu ditarik polisi. Namun setelah ditarik, tiket itu kembali dijual usai mendapat izin aparat hukum. Pengakuan ini disampaikan Haris saat diperiksa saat masih menjadi saksi di Polda Jatim pada Rabu 12 Oktober 2022.
Kedua terdakwa dihadirkan untuk mendengarkan kesaksian 17 saksi yang hadir di PN Surabaya. Diketahui, total saksi kasus Tragedi Kanjuruhan ada 32, namun hanya 17 yang hadir.
Salah satu saksi yang dihadirkan adalah Eka Nararia Widhia Antara diperiksa pada kesempatan pertama. Ia adalah saksi dari pihak kepolisian, tepatnya anggota Polsek Pakis.
Eka mengaku sempat melihat ratusan penonton yang sudah memiliki tiket tertahan tak bisa masuk ke dalam stadion sebelum Tragedi Kanjuruhan pecah. Mereka tak bisa masuk lantaran kondisi di dalam stadion sudah penuh.
"Banyak penonton pegang tiket tapi nggak bisa masuk, ada ratusan di pintu 12. Kalau di setiap tribun biasanya kan digeser," kata Eka, Kamis (19/1/2023).
Saat pengamanan laga Arema FC vs Persebaya, Eka bertugas membantu steward. Adapun tugasnya yaitu menggeledah barang bawaan dan memeriksa tiket penonton sebelum masuk stadion.
"Kita membantu steward saat penggeledahan, tiketnya berbentuk gelang warna biru muda," tutur Eka.
Terdakwa Abdul Haris selaku ketua panpel pernah menyebut bahwa pihaknya mencetak tiket laga Arema vs Persebaya sebanyak 43 ribu. Padahal polisi hanya memberi rekomendasi mencetak 38 ribu tiket saja.
Sisa tiket itu lalu ditarik polisi. Namun setelah ditarik, tiket itu kembali dijual usai mendapat izin aparat hukum. Pengakuan ini disampaikan Haris saat diperiksa saat masih menjadi saksi di Polda Jatim pada Rabu 12 Oktober 2022.
- Penulis :
- khaliedmalvino