Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

Eks Ketua KPK Sebut Betapa Mudahnya Tuntaskan Kasus Rafael Alun Trisambodo

Oleh khaliedmalvino
SHARE   :

Eks Ketua KPK Sebut Betapa Mudahnya Tuntaskan Kasus Rafael Alun Trisambodo
Pantau - Eks Ketua KPK Abraham Samad turut buka suara soal penanganan kasus dugaan transaksi mencurigakan Rp500 miliar bekas pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo.

Menurut Samad, kasus ini sangat mudah untuk dituntaskan. KPK hingga kini diketahui masih mengusut kasus dugaan transaksi mencurigakan di rekening Rafael Alun Trisambodo yang bahkan mencapai lebih dari Rp500 miliar.

"Saya bilang ini mudah saja kalau kita bicara konteks Rafael. Kalau ada dana yang fantastis mengalir ke penyelenggara negara maka itu mudah saja pasti suap atau gratifikasi," ungkap Samad, Selasa (21/3/2023).

Samad menyebut, temuan PPATK terkait transaksi mencurigakan Rafael Alun ini mestinya bisa menjadi petunjuk penting KPK dalam menuntaskan kasus tersebut dengan cepat.

Samad merujuk soal adanya safe deposit box milik Rafael Alun berisi mata uang asing senilai Rp37 miliar.

"Iya menjadi petunjuk. Tidak serta merta harus diikuti sepenuhnya tapi menjadi petunjuk untuk kita melakukan lidik lebih jauh. Karena teorinya itu kalau ada transaksi yang masuk ke penyelenggara negara dan transaksi itu ilegal pasti itu suap dan gratifikasi. Jadi nggak perlu dicari jauh-jauh," ujarnya.

Menurut Samad, tiap transaksi mencurigakan yang masuk ke rekening penyelenggara negara besar kemungkinan bisa disimpulkan sebagai suap atau gratifikasi.

"Coba ayo dari mana kalau bukan suap. Apa kepentingan orang memberikan ke penyelenggara negara kalau bukan suap atau gratifikasi. Jadi mudah saja sebenarnya," ucap Samad.

Samad juga menilai pasal pencucian uang mesti disertakan dalam sangkaan pasal ke Rafael Alun.

Samad menyebut, pasal tersebut berkaitan dengan upaya pemulihan keuangan negara hingga penyitaan aset milik Rafael yang diduga dari hasil korupsi.

"Karena menurut hemat saya kasus Rafael ini harus menggunakan UU TPPU karena ada aliran-aliran dana karena TPPU itu ada dikenal follow the money, follow the suspect. Jadi menurut saya kasus Rafael harga mati harus menerapkan TPPU. Itu baru boleh aset-aset ini mudah kita ambil alih kembali," jelas Abraham.
Penulis :
khaliedmalvino