
Pantau - Pemilik ruko depot air isi ulang lokasi penemuan mayat dicor di Jalan Mulawarman, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Is Margono (50) membeberkan detik-detik kasus terungkap.
Mayat dicor di depot air isi ulang di Semarang ini diketahui berjenis kelamin pria. Diduga, mayat dicor tersebut merupakan pemilik depot air isi ulang tersebut. Margono menyebut, pria itu sudah mengontrak ruko miliknya sejak 2,5 tahun lalu.
"Per tiga tahun, nanti Januari kan habis," kata Iis Margono di rumahnya yang berada di belakang TKP penemuan mayat, Senin (8/5/2023).
Margono menuturkan, dirinya didatangi Yuli, bekas pegawai pemilik depot air isi ulang yang disebutkannya bernama Iwan. Yuli curiga lantaran mencium bau busuk dan sudah beberapa hari majikannya tak terlihat batang hidungnya.
"Nggak ketemu Pak Iwan empat hari ini, dihubungi nggak bisa, ini kok bau bangkai," kata Iis Margono mengulang percakapannya dengan Yuli.
Margono mengatakan, Yuli bersama suaminya lalu membuka depot air isi ulang tersebut dan menemukan ada kaki di lokasi bau busuk itu. Yuli dan suaminya belum bisa memastikan apakah benar mayat tersebut adalah Iwan atau bukan.
Margono menambahkan, bau busuk memang sempat tercium cukup menyengat di lokasi penemuan mayat dicor di depot air isi ulang tersebut. Namun Margono tak berpikir panjang jika itu adalah bau mayat dicor.
"Bau itu sudah mulai Sabtu," katanya.
Pemilik depot air isi ulang itu disebut sehari-hari tinggal di sana bersama seorang pegawainya yang bernama Husein.
Berdasarkan cerita mantan pegawai yang melapor, Margono menyebut Husein terakhir kali terlihat pada Sabtu (6/5) malam.
"Rewange (pegawainya) Pak Iwan itu namanya Pak Husein, baru kerja sebulan, nah ketemu itu malam Minggu," ujarnya.
Saat itu, Husein bertemu dengan Yuli untuk menyerahkan kunci depot air isi ulang tersebut. Husein juga pamit untuk ke luar kota.
"Nyerahin kunci ke Mbak Yuli, 'Bu ini kuncinya Pak Iwan'. 'Lah kok kamu pulang apa nggak pamit sama Pak Iwan?', 'Sudah kemarin Jumat sudah pamit aku'," kata Margono menirukan percakapan antara Yuli dan Husein.
Mayat dicor di depot air isi ulang di Semarang ini diketahui berjenis kelamin pria. Diduga, mayat dicor tersebut merupakan pemilik depot air isi ulang tersebut. Margono menyebut, pria itu sudah mengontrak ruko miliknya sejak 2,5 tahun lalu.
"Per tiga tahun, nanti Januari kan habis," kata Iis Margono di rumahnya yang berada di belakang TKP penemuan mayat, Senin (8/5/2023).
Margono menuturkan, dirinya didatangi Yuli, bekas pegawai pemilik depot air isi ulang yang disebutkannya bernama Iwan. Yuli curiga lantaran mencium bau busuk dan sudah beberapa hari majikannya tak terlihat batang hidungnya.
"Nggak ketemu Pak Iwan empat hari ini, dihubungi nggak bisa, ini kok bau bangkai," kata Iis Margono mengulang percakapannya dengan Yuli.
Margono mengatakan, Yuli bersama suaminya lalu membuka depot air isi ulang tersebut dan menemukan ada kaki di lokasi bau busuk itu. Yuli dan suaminya belum bisa memastikan apakah benar mayat tersebut adalah Iwan atau bukan.
Margono menambahkan, bau busuk memang sempat tercium cukup menyengat di lokasi penemuan mayat dicor di depot air isi ulang tersebut. Namun Margono tak berpikir panjang jika itu adalah bau mayat dicor.
"Bau itu sudah mulai Sabtu," katanya.
Pemilik depot air isi ulang itu disebut sehari-hari tinggal di sana bersama seorang pegawainya yang bernama Husein.
Berdasarkan cerita mantan pegawai yang melapor, Margono menyebut Husein terakhir kali terlihat pada Sabtu (6/5) malam.
"Rewange (pegawainya) Pak Iwan itu namanya Pak Husein, baru kerja sebulan, nah ketemu itu malam Minggu," ujarnya.
Saat itu, Husein bertemu dengan Yuli untuk menyerahkan kunci depot air isi ulang tersebut. Husein juga pamit untuk ke luar kota.
"Nyerahin kunci ke Mbak Yuli, 'Bu ini kuncinya Pak Iwan'. 'Lah kok kamu pulang apa nggak pamit sama Pak Iwan?', 'Sudah kemarin Jumat sudah pamit aku'," kata Margono menirukan percakapan antara Yuli dan Husein.
- Penulis :
- khaliedmalvino