
Pantau - Aparat kepolisian membenarkan adanya pengeroyokan oleh sekelompok orang yang merupakan anggota geng motor terhadap Panji Nurhakim (37), seorang aktivis kemanusiaan sampai tewas di Garut.
Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha menjelaskan, mulanya petugas menerima informasi adanya keributan di sekitaran Jalan Ahmad Yani Timur, Kecamatan Karangpawitan, yang menjadi lokasi tewasnya Panji.
"Ada laporan tentang kejadian pembacokan. Sat Reskrim kemudian langsung melakukan pengejaran (pelaku)," ungkap Yonky seperti dalam keterangannya saat dikonfirmasi, Senin (16/10/2023).
Kemudian Yonky mengatakan bahwa korban yang tewas oleh sekelompok orang tersebut merupakan warga Desa Situjaya, Karangpawitan itu, tewas usai dibacok menggunakan senjata tajam.
Berdasarkan data yang terhimpun, korban diketahui sempat ditolong warga setempat dan dilarikan ke rumah sakit. Tapi sayang, nyawanya tak tertolong.
"Korban dibacok dan ditusuk di bagian kepala dan punggung sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," tuturnya.
Yonky menuturkan tak lama polisi mendapatkan laporan itu, lalu pihaknya berhasil mengamankan para pelaku. Yakni US (41), AA (43), RS (20) dan AMA (18). Mereka diamankan di sekitaran Cibangban, Karangpawitan, sekitar jam 3 pagi saat itu.
"Para pelaku merupakan anggota geng motor," tuturnya.
Saat ini para pelaku menjalani pemeriksaan intensif oleh para penyidik Sat Reskrim Polres Garut, yang menangani kasusnya. Polisi akan segera merilis kasus ini ke publik, ketika penyelidikan rampung dilakukan.
Sebagai informasi, Panji Nurhakim merupakan seorang aktivis yang aktif di bidang kemanusiaan. Panji dikenang sebagai orang yang acap kali terjun untuk bantuan sosial, khususnya saat terjadi bencana.
Selain itu, dia juga tercatat sebagai Staf Bidang Sosial Pengurus Cabang (PC) Persis Karangpawitan. Serta Divisi Humas Siaga Bencana Pengurus Daerah (PD) Persis Garut.
- Penulis :
- Sofian Faiq