
Pantau - Dittipidter Bareskrim Polri membeberkan kasus gagal ginjal akut yang turut menjerat pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah naik ke tingkat penyidikan. Ada 11 saksi yang diperiksa sebelum naik tingkat penyidikan.
"Sudah naik sidik, intinya kita sedang dalam proses sidik masih sedang dalam proses sidik kita sudah memeriksa 11 saksi," Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syaifuddin, saat dihubungi wartawan, Rabu (20/12/2023).
Da menuturkan, 11 saksi yang diperiksa bukan hanya dari unsur BPOM. Meski sudah ada pemeriksaan 11 saksi, Bareskrim Polri belum menetapkan tersangka dalam kasus gagal ginjal akut tersebut.
"Belum ada penetapan tersangka, belum, (penyidikan) masih berjalan," ucapnya.
Sebelumnya Nunung menyatakan ada dugaan BPOM terlibat dalam kasus gagal ginjal akut ini. Nunung menyebut, dugaan keterlibatan BPOM ini sedang dalam proses naik sidik.
"Saat ini sudah dalam proses, tinggal menaikkan sidik (penyidikan, red) saja. Sudah proses sidik kalau itu (BPOM)," kata Nunung di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2023).
Sempat Kembali Muncul di DKI Jakarta
Bareskrim Polri tengah berupaya melakukan investigasi terkait kasus gagal ginjal akut progresif atipikal yang baru-baru ini kembali muncul di DKI Jakarta.
Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto mengatakan bahwa pihaknya menyatakan siap melakukan investigasi bersama pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait kasus tersebut.
“Kemarin kan sampelnya langsung dikirimin ke BPOM, kita tergantung BPOM. Kalau BPOM mau melakukan investigasi sendiri, ya silakan. Kalau mau kolaborasi juga, kita siap. Tapi kalau mau diserahkan ke kita, ya kita lakukan investigasi,” kata Pipit saat dikonfirmasi pada Selasa (7/2/2023).
Ia juga mengungkapkan, pihaknya saat ini masih menunggu hasil sampel yang diserahkan ke pihak BPOM untuk mengetahui penyebab kasus gagal ginjal itu kembali muncul.
“Karena kondisinya adalah sampelnya sudah dikirim ke BPOM ya, kira-kira sekarang saatnya untuk menunggu hasil lab dan nanti kita nunggu informasi dari BPOM ya,” katanya.
“Kita kan belum tahu, penyebab gagal ginjalnya apa, apakah vaksin apakah parasetamol ya,” imbuh Pipit.
- Penulis :
- Khalied Malvino