Pantau - Dokter gadungan bernama Elwizan Aminudin (42) yang sempat bekerja di PSS Sleman berhasil ditangkap pihak kepolisian di rumahnya di Cibodas. Ternyata Elwizan mantan seorang kondektur.
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian mengatakan sebelum Elwizan menjadi dokter gadungan, berdasarkan hasil pemeriksaan merupakan seorang kondektur bus.
"Sebelum dia bekerja sebagai dokter gadungan di beberapa tim sepak bola itu dia bekerja sebagai kondektur bus kota di daerah Tangerang dia juga sambil usaha jual kelontong," kata Adrian, Rabu (31/1/2024).
Alwizan diketahui tidak memiliki background pendidikan kesehatan. Ia melakukan penanganan medis pada tim mengandalkan Google.
"Dia pelajari dari Google (untuk penanganan cedera)," ucap Adrian.
Selain itu, Adrian menjelaskan terkait ijazah, Alwizan mengedit ijazah yang ia unduh di internet.
"Jadi sesimple ngambil salah satu contoh ijazah di Google dia download dia edit. Dimasukkan diubah nama dan dimasukkan fotonya," ujar Adrian.
Kemudian, Adrian menuturkan Alwizan menjadi dokter gadungan karena desakan ekonomi.
"Motif pelaku ini ya ekonomi mencari pekerjaan dengan pendapatan yang lebih dari pekerjaan sebelumnya," jelas Adrian.
Diketahui, Elwizan sudah buron sejak 2021. Aksi Elwizan terbongkar usai akun seorang kardiolog menyebut nama Elwizan tidak ada di aplikasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
Setelah itu, Manajemen PSS Sleman melaporkan Elwizan ke Polres Sleman. Lalu, Elwizan mengajukan pengunduran diri dari PSS Sleman pada (1/12/2021). Namun kasus hukum tetap bergulir.
Kasus dokter gadungan ini menyita perhatian masyarakat, karena pria yang biasa disapa dokter Amin tersebut pernah beberapa kali menjadi dokter klub sepak bola.
Akibat dari perbuatannya tersangka dijerat Pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun atau Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun