Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

Dua Pria Asal Garut Ditangkap Usai Melakukan Pemerkosaan Difabel di Tulungagung

Oleh Wulandari Pramesti
SHARE   :

Dua Pria Asal Garut Ditangkap Usai Melakukan Pemerkosaan Difabel di Tulungagung
Foto: Dua Pria Asal Garut Ditangkap Usai Melakukan Pemerkosaan Difabel di Tulungagung (Antara)

Pantau - Dua pria asal Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) berinisial DV (22) dan AK (29), ditangkap oleh anggota Satreskrim Polres Tulungagung pada Selasa (17/12) setelah melakukan pemerkosaan terhadap seorang perempuan difabel tunarungu dan wicara di tempat kos wilayah Tulungagung.

Kedua pelaku dijerat Pasal 285 dan atau 289 KUHP tentang Pemerkosaan, dengan ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun. Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa pakaian korban dan kain seprai. 

Baca juga: Pelajar Tewas di Kebun Sawit Sumut Diperkosa-Dibunuh, Pelaku Ditangkap!

Menurut keterangan dari Kapolres Tulungagung AKBP Mohammad Taat Resdi, kedua pelaku bekerja di Tulungagung. DV merupakan warga dari Desa Mekarwangi, Kecamatan Cibalong, dan AK warga dari Desa Sagala, Kecamatan Cibalong, Garut.

"Kedua pelaku di Tulungagung bekerja sebagai sales makanan, sedangkan korban V (23) kebetulan ngekos di dekat kontrakan pelaku," kata Taat, Jumat (20/12/2024).

Pelaku DV melakukan pemerkosaan pada (5/11) dan (6/11), sedangkan AK pada (28/11). Modusnya, pelaku yang sebelumnya telah mengenal korban sebagai tetangga kos tiba-tiba mendatangi korban yang sendirian.

Baca juga: Keji! ABG Bergilir Diperkosa Pacar dan Paman di Hotel Mamuju

"Dalam aksinya, pelaku DV membekap dan mengancam korban agar diam. Kemudian melakukan tindak pidana pemerkosaan. Korban sempat memberontak, namun tidak mampu," ujarnya.

Pelaku sengaja memperkosa korban karena mengetahui yang bersangkutan tunawicara dan tunarungu. Ia berdalih aksi pemerkosaan sengaja dilakukan karena tidak mampu mengontrol hawa nafsu.

Baca juga: Pria di Lombok Timur Perkosa Teman Anaknya, Begini Kronologinya

"Asumsi pelaku, korban tidak akan berteriak. Ini kan sangat keji sekali perbuatan pelaku," imbuh Taat Resdi.

Taat menyebutkan bahwa saat ini korban tengah mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya, sehingga membuatnya menjadi sangat pendiam dan merasa takut untuk bertemu  dengan orang lain.

"Korban takut kalau ada laki-laki. Saat ini korban sudah bersama keluarganya," tutupnya.

Baca juga: Edan! Ayah di Sumsel Perkosa Anak Kandung Selama 22 Tahun

LaporanLaury Kaniasti

Penulis :
Wulandari Pramesti
Editor :
Firdha Riris