
Pantau - Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi memecat seorang guru besar Fakultas Farmasi berinisial EM karena terbukti melakukan kekerasan seksual terhadap sejumlah mahasiswa.
Keputusan ini diumumkan oleh Sekretaris UGM, Andi Sandi, pada Minggu, 6 April 2025, di Yogyakarta.
Sanksi diberikan setelah Satgas PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) UGM menyelesaikan proses pemeriksaan dan menyatakan bahwa EM melanggar peraturan rektor serta kode etik dosen.
"Pimpinan UGM sudah menjatuhkan sanksi kepada pelaku berupa pemberhentian tetap dari jabatan sebagai dosen. Penjatuhan sanksi ini dilaksanakan sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku", ujar Andi Sandi dalam keterangannya.
Keputusan ini menuai dukungan dari berbagai pihak yang menilai UGM telah menunjukkan komitmen terhadap penegakan etika dan perlindungan terhadap mahasiswa.
Kapolri Minta Maaf atas Kekerasan terhadap Jurnalis ANTARA
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan penyesalannya atas insiden dugaan kekerasan terhadap pewarta foto ANTARA, Makna Zaezar (MZ), yang terjadi saat dirinya melakukan kunjungan ke Stasiun Tawang, Semarang, pada Sabtu, 5 April 2025.
"Saya cek dulu, karena baru mendengar dari link berita. Namun kalau benar itu terjadi, saya sangat menyesalkan kejadian tersebut", kata Kapolri.
Kapolri menegaskan bahwa pelaku bukan ajudannya, melainkan anggota tim pengamanan di lokasi, dan menambahkan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti insiden itu sesuai prosedur yang berlaku.
Pada Minggu malam, Ipda E, anggota tim pengamanan protokoler Kapolri, menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada MZ di kantor LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah.
Pertemuan tersebut turut dihadiri Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto, Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi, dan pihak terkait lainnya.
"Saya menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada rekan-rekan media atas kejadian di Stasiun Tawang", ujar Ipda E.
Sistem Buka Tutup Jalur Gentong Tasikmalaya untuk Atasi Kemacetan
Polres Tasikmalaya Kota menerapkan sistem buka tutup (one way) di jalur Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, guna mengatasi kepadatan lalu lintas arus milir Lebaran 2025.
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Faruk Rozi menjelaskan bahwa sistem tersebut diberlakukan untuk mengatur lalu lintas dari arah Gentong bawah menuju Bandung.
"Kita memberlakukan sistem 'one way' pada arus milir Lebaran 2025 ini, tepatnya dari arah Gentong bawah menuju Bandung", kata AKBP Faruk Rozi.
Kebijakan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya kepolisian dalam memastikan kelancaran arus balik dan mengurangi potensi kemacetan parah di jalur nasional tersebut.
- Penulis :
- Pantau Community
- Editor :
- Ricky Setiawan