HOME  ⁄  Internasional

Militer Perempuan di Ukraina Pakai High Heels, Kementerian Pertahanan Tuai Kecaman

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Militer Perempuan di Ukraina Pakai High Heels, Kementerian Pertahanan Tuai Kecaman

Pantau.com - Pemerintah Ukraina telah dituduh bertindak seksisme dan melecehkan perempuan, setelah mengeluarkan foto-foto tentara perempuan yang sedang berlatih dengan sepatu dengan hak tinggi.

  • Sepatu berhak tinggi yang digunakan telah menuai kritikan di jejaring sosial dan di kalangan parlemen Ukraina
  • Sejumlah politisi memaksa Menteri Pertahanan untuk merasakan memakai sepatu berhak tinggi
  • Seorang tentara mengaku jika lebih sulit menggunakan sepatu berhak tinggi dibandingkan sepatu bot

Ukraina sedang bersiap untuk menggelar parade militer bulan depan, merayakan 30 tahun kemerdekaan negaranya setelah jatuhnya Uni Soviet. Pekan kemarin, Kementerian Pertahanan mengeluarkan foto-foto yang menunjukkan para tentara perempuan berbaris dengan seragam militer dan sepatu hitam dengan hak tinggi.

Baca juga: Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Akhirnya Sepakat Gencatan Senjata

"Hari ini, untuk pertama kalinya, pelatihan dilakukan dengan sepatu berhak tinggi," kata kadet Ivanna Medvid, dikutip di situs informasi kementerian pertahanan, ArmiaInform, seperti dilansir ABC News, Selasa (6/7/2021). "Ini sedikit lebih sulit daripada sepatu bot tentara, tapi kami mencoba."

Pilihan sepatu memicu kritikan di media sosial dan di kalangan parlemen Ukraina. Mereka menuduh jika pihak militer telah mengumbar seksualitas tentara perempuan. "Laporan baris-berbaris menggunakan sepatu dengan hak tinggi adalah aib besar," kata komentator Vitaly Portnikov di Facebook.

Vitaly menegaskan beberapa pejabat Ukraina memiliki pola pikir seperti di "abad pertengahan". Komentator lain, Maria Shapnarova, menuduh Kementerian Pertahanan Ukraina mengumbar seksisme dan melecehkan perempuan. "Sepatu dengan hak tinggi merupakan sebuah ejekan bagi perempuan yang dipaksakan oleh industri kecantikan," ujarnya.

Ukraina memiliki lebih dari 31 ribu tentara perempuan di angkatan pertahanannya. (AFP/Ukrainian Defence Ministry via ABC News)

Baca juga: WNA Ukraina Terjebak Selama 6 Hari di Bekas Tempat Penampungan Air di Bali

Beberapa politisi yang dekat dengan mantan presiden Ukraina Petro Poroshenko datang ke Parlemen dengan sepasang sepatu. Mereka memaksa Menteri Pertahanan untuk mengenakan sepatu dengan hak tinggi ke parade militer. "Sulit untuk membayangkan adanya ide yang lebih bodoh dan berbahaya dari ini," kata Inna Sovsun, seorang anggota partai Golos, yang menekankan risiko kesehatan bagi para tentara perempuan.

Ia mengatakan tentara perempuan Ukraina, sama seperti pria, mempertaruhkan hidup mereka, dan "tidak pantas jadi bahan olok-olokkan". Ukraina saat ini tengah memerangi gerakan separatis yang didukung Rusia di sebelah timur mereka, dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 13.000 orang sejak tahun 2014.

Olena Kondratyuk, wakil ketua legislatif, mengatakan pihak berwenang harus meminta maaf secara terbuka karena "mempermalukan" perempuan, selain perlu adanya penyelidikan. Olena mengatakan lebih dari 13.500 tentara perempuan ikut terlibat dalam konflik memerangi gerakan separatis ini.

Penulis :
Noor Pratiwi