
Partai Republik gagal total memenangi Pemilu Sela Amerika Serikat. Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pun dikabarkan marah besar mengetahui kegagalan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh seorang wartawan CNN, Jim Acosta yang bertugas sebagai koresponden di Gedung Putih pada era pemerintahan Trump.
Mengutip New York Post, Kamis (10/11/2022), kemarahan Trump itu diungkapkan oleh seorang penasihat Trump, yang tidak disebut namanya.
Acosta dalam cuitan Twitter-nya menyebut Trump marah dan berteriak pada semua orang setelah menyadari kinerja Partai Republik yang mengecewakan dalam pemilu sela. Trump diketahui mendukung lebih dari 100 kandidat Partai Republik dan ikut berkampanye langsung beberapa pekan sebelum pemilu sela digelar.
"Trump marah dan berteriak pada semua orang setelah hasil pemilu sela yang mengecewakan untuk GOP (Partai Republik-red) semalam, menurut seorang penasihat Trump," tulis Acosta dalam cuitannya.
"Penasihat itu mengkritik para kandidat yang dipilih sendiri oleh mantan Presiden itu: 'mereka semua kandidat yang buruk'. Kandidat itu penting, kata sang penasihat," imbuh cuitan Acosta.
Diketahui bahwa beberapa kandidat Partai Republik yang didukung Trump gagal memenangkan pemilihan anggota DPR dan Senat AS dalam pemilu sela kemarin.
Salah satunya Mehmet Oz, seorang dokter selebriti yang tidak pernah memegang jabatan publik sebelumnya. Oz kalah dari kandidat Partai Demokrat, John Fetterman, dalam pemilihan Senator Pennsylvania, negara bagian yang penting untuk meraup mayoritas dalam Kongres AS.
Kekalahan Oz di Pennsylvania semakin menyakitkan karena negara bagian itu sebelumnya dikuasai Partai Republik dan kini jatuh ke tangan Partai Demokrat.
Selain Oz, kandidat Partai Republik untuk Gubernur Pennsylvania, Doug Mastriano, yang didukung Trump juga mengalami kekalahan. Mastriano yang anti-aborsi dan bahkan ikut hadir dalam penyerbuan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 lalu, kalah dari kandidat Partai Demokrat, Josh Shapiro.
Seorang reporter New York Times, Maggie Haberman, yang juga seorang penulis memperkuat cuitan Acosta dengan menyebut Trump menyalahkan istrinya, Melania, yang disebut mendukung pencalonan Oz. Menurut Habeman, Trump menyebut dukungan Melania untuk Oz bukan keputusan terbaiknya.
"Perlu diingat bahwa Trump adalah seorang pria dewasa yang mendukung Oz di tengah keberatan sejumlah orang terdekatnya, dan sebaliknya lebih dari sekadar mendukung dan menyerang (kandidat awal Partai Republik) Dave McCormick dari panggung kampanye," sebut Haberman dikutip New York Post.
Sebelumnya dilaporkan bahwa proyeksi sementara menunjukkan DPR AS akan jatuh ke tangan Partai Republik, sedangkan Senat masih belum jelas akan jatuh ke tangan partai yang mana.
Selisih tipis untuk perolehan kursi DPR dan Senat itu mementahkan prediksi gelombang merah atau kemenangan besar untuk Partai Republik yang sebelumnya disebut akan menyelimuti pemilu sela. Prediksi itu menyebut Partai Republik mampu merebut banyak kursi Kongres AS milik Partai Demokrat. Namun kenyataannya sejauh ini tidak demikian.
Hal itu disampaikan oleh seorang wartawan CNN, Jim Acosta yang bertugas sebagai koresponden di Gedung Putih pada era pemerintahan Trump.
Mengutip New York Post, Kamis (10/11/2022), kemarahan Trump itu diungkapkan oleh seorang penasihat Trump, yang tidak disebut namanya.
Acosta dalam cuitan Twitter-nya menyebut Trump marah dan berteriak pada semua orang setelah menyadari kinerja Partai Republik yang mengecewakan dalam pemilu sela. Trump diketahui mendukung lebih dari 100 kandidat Partai Republik dan ikut berkampanye langsung beberapa pekan sebelum pemilu sela digelar.
"Trump marah dan berteriak pada semua orang setelah hasil pemilu sela yang mengecewakan untuk GOP (Partai Republik-red) semalam, menurut seorang penasihat Trump," tulis Acosta dalam cuitannya.
"Penasihat itu mengkritik para kandidat yang dipilih sendiri oleh mantan Presiden itu: 'mereka semua kandidat yang buruk'. Kandidat itu penting, kata sang penasihat," imbuh cuitan Acosta.
Diketahui bahwa beberapa kandidat Partai Republik yang didukung Trump gagal memenangkan pemilihan anggota DPR dan Senat AS dalam pemilu sela kemarin.
Salah satunya Mehmet Oz, seorang dokter selebriti yang tidak pernah memegang jabatan publik sebelumnya. Oz kalah dari kandidat Partai Demokrat, John Fetterman, dalam pemilihan Senator Pennsylvania, negara bagian yang penting untuk meraup mayoritas dalam Kongres AS.
Kekalahan Oz di Pennsylvania semakin menyakitkan karena negara bagian itu sebelumnya dikuasai Partai Republik dan kini jatuh ke tangan Partai Demokrat.
Selain Oz, kandidat Partai Republik untuk Gubernur Pennsylvania, Doug Mastriano, yang didukung Trump juga mengalami kekalahan. Mastriano yang anti-aborsi dan bahkan ikut hadir dalam penyerbuan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 lalu, kalah dari kandidat Partai Demokrat, Josh Shapiro.
Seorang reporter New York Times, Maggie Haberman, yang juga seorang penulis memperkuat cuitan Acosta dengan menyebut Trump menyalahkan istrinya, Melania, yang disebut mendukung pencalonan Oz. Menurut Habeman, Trump menyebut dukungan Melania untuk Oz bukan keputusan terbaiknya.
"Perlu diingat bahwa Trump adalah seorang pria dewasa yang mendukung Oz di tengah keberatan sejumlah orang terdekatnya, dan sebaliknya lebih dari sekadar mendukung dan menyerang (kandidat awal Partai Republik) Dave McCormick dari panggung kampanye," sebut Haberman dikutip New York Post.
Sebelumnya dilaporkan bahwa proyeksi sementara menunjukkan DPR AS akan jatuh ke tangan Partai Republik, sedangkan Senat masih belum jelas akan jatuh ke tangan partai yang mana.
Selisih tipis untuk perolehan kursi DPR dan Senat itu mementahkan prediksi gelombang merah atau kemenangan besar untuk Partai Republik yang sebelumnya disebut akan menyelimuti pemilu sela. Prediksi itu menyebut Partai Republik mampu merebut banyak kursi Kongres AS milik Partai Demokrat. Namun kenyataannya sejauh ini tidak demikian.
- Penulis :
- Fadly Zikry