
Pantau – Dua orang tewas dan empat lainnya luka-luka dalam penembakan massal pada akhir pekan lalu di sebuah bank lokal di Louisville, Kentucky.
Wakil Kepala Paul Humphrey dalam konferensi persnya mengatakan bahwa penembakan itu terjadi sekitar pukul 9 malam di Taman Chickasaw, di mana ratusan orang tengah menikmati Sabtu malamnya.
Dia mengatakan, enam orang ditembak ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah kerumunan. Dua orang ditemukan tewas di taman sementara yang terluka diangkut ke Rumah Sakit UofL dengan kendaraan pribadi atau ambulans. Satu orang tercatat dalam kondisi kritis, katanya.
"Sampai sekarang, kami tidak memiliki saksi atas kejadian ini," kata Humphrey saat konferensi pers.
"Kami tahu ini tidak akan berakhir dengan baik. Skenario kasus terbaik adalah Anda menyerahkan diri dan menghentikan ini," imbuhnya.
Penembakan itu terjadi kurang dari seminggu setelah lima orang tewas dan delapan lainnya luka-luka di Old National Bank di kota itu pada Senin.
Pria bersenjata itu diidentifikasi bernama Connor Sturgeon (25), seorang karyawan di bank yang baru-baru ini diberitahu bahwa dia telah dipecat telah menyiarkan langsung penembakan massal tersebut, dan meninggal saat ditembak oleh polisi.
"Dengan kesedihan yang mendalam kami menghadapi dengan penembakan lain di kota kami, kali ini di Taman Chickasaw, hanya lima hari setelah penembakan massal yang mengerikan di Old National Bank," kata Walikota Craig Greenberg dalam sebuah pernyataan Minggu (16/4/2023).
"Dan, bukan hanya dua insiden ini, ada penembakan lain di antaranya, yang mengakibatkan lebih banyak nyawa hilang," jelasnya.
Selama konferensi pers Sabtu (15/4/2023) malam, dia berjanji akan mengambil tindakan untuk mencegah kekerasan senjata di kota itu.
"Kami akan mengambil tindakan untuk mencegah tindakan kekerasan senjata ini, apakah itu penembakan massal, apakah itu penembakan di taman pada Sabtu malam yang indah, apakah itu penembakan individu kapan saja atau di sudut jalan mana pun. atau apakah dengan bunuh diri," katanya.
"Kita sebagai komunitas harus bersatu dan mengambil tindakan," pungkasnya.
Wakil Kepala Paul Humphrey dalam konferensi persnya mengatakan bahwa penembakan itu terjadi sekitar pukul 9 malam di Taman Chickasaw, di mana ratusan orang tengah menikmati Sabtu malamnya.
Dia mengatakan, enam orang ditembak ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah kerumunan. Dua orang ditemukan tewas di taman sementara yang terluka diangkut ke Rumah Sakit UofL dengan kendaraan pribadi atau ambulans. Satu orang tercatat dalam kondisi kritis, katanya.
"Sampai sekarang, kami tidak memiliki saksi atas kejadian ini," kata Humphrey saat konferensi pers.
"Kami tahu ini tidak akan berakhir dengan baik. Skenario kasus terbaik adalah Anda menyerahkan diri dan menghentikan ini," imbuhnya.
Penembakan itu terjadi kurang dari seminggu setelah lima orang tewas dan delapan lainnya luka-luka di Old National Bank di kota itu pada Senin.
Pria bersenjata itu diidentifikasi bernama Connor Sturgeon (25), seorang karyawan di bank yang baru-baru ini diberitahu bahwa dia telah dipecat telah menyiarkan langsung penembakan massal tersebut, dan meninggal saat ditembak oleh polisi.
"Dengan kesedihan yang mendalam kami menghadapi dengan penembakan lain di kota kami, kali ini di Taman Chickasaw, hanya lima hari setelah penembakan massal yang mengerikan di Old National Bank," kata Walikota Craig Greenberg dalam sebuah pernyataan Minggu (16/4/2023).
"Dan, bukan hanya dua insiden ini, ada penembakan lain di antaranya, yang mengakibatkan lebih banyak nyawa hilang," jelasnya.
Selama konferensi pers Sabtu (15/4/2023) malam, dia berjanji akan mengambil tindakan untuk mencegah kekerasan senjata di kota itu.
"Kami akan mengambil tindakan untuk mencegah tindakan kekerasan senjata ini, apakah itu penembakan massal, apakah itu penembakan di taman pada Sabtu malam yang indah, apakah itu penembakan individu kapan saja atau di sudut jalan mana pun. atau apakah dengan bunuh diri," katanya.
"Kita sebagai komunitas harus bersatu dan mengambil tindakan," pungkasnya.
- Penulis :
- M Abdan Muflih