Pantau - Virgin Galactic berhasil menerbangkan penumpang berbayar pertamanya ke luar angkasa, Kamis (29/6/2023).
Salah seorang penumpang, Perwira Angkatan Udara Italia mengibarkan bendera negara mereka dan mengintip ke luar jendela ke lengkungan Bumi sambil menikmati beberapa menit tanpa bobot di ketinggian 52,9 mil (85,1 kilometer) di atas permukaan laut.
Misi yang dijuluki Galactic 01 dimulai ketika pesawat induk, badan pesawat kembar lepas landas dari landasan pacu di Spaceport America, New Mexico, sekitar pukul 8:30 waktu setempat
Pesawat pengangkut mencapai ketinggian tinggi, kemudian sekitar 40 menit kemudian melepaskan pesawat bertenaga roket, yang disebut VSS Unity, yang terbang ke luar angkasa dengan kecepatan hampir Mach 3.
Ada juga dua pilot di pesawat luar angkasa, dan dua di pesawat pengangkut. Unity kemudian meluncur kembali dengan selamat ke Bumi.
Penerbangan itu terjadi hampir dua tahun setelah pendiri Virgin Galactic, Richard Branson, terbang ke luar angkasa dalam uji terbang. Ia menyebut misi ini untuk mengantarkan era baru pariwisata luar angkasa yang menguntungkan.
Tetapi upaya penerbangan luar angkasa berbayar kemudian menghadapi kemunduran, termasuk larangan terbang singkat oleh Administrasi Penerbangan Federal (FAA), yang menemukan penerbangan Branson menyimpang dari wilayah udara yang ditugaskan dan Virgin Galactic tidak mengkomunikasikan kecelakaan seperti yang dipersyaratkan.
Virgin Galactic mengakhiri jeda penerbangan luar angkasanya dengan tes yang sukses pada bulan Mei lalu sehingga membuka jalan untuk misi penerbangan perdananya pada Kamis lalu. Totalnya, itu menjalankan lima penerbangan uji sebelum penerbangan komersial hari Kamis.
Didirikan pada tahun 2004, Virgin Galactic telah menjual sekitar 800 tiket untuk kursi pada penerbangan komersial masa depan, 600 tiket di antara tahun 2005 dan 2014 seharga $200.000 hingga $250.000, dan 200 sejak saat itu masing-masing seharga $450.000. Dengan kesuksesan Virgin Galactic ini, perusahaan Space X milik Elon Musk kini dapat lawan tanding.
Salah seorang penumpang, Perwira Angkatan Udara Italia mengibarkan bendera negara mereka dan mengintip ke luar jendela ke lengkungan Bumi sambil menikmati beberapa menit tanpa bobot di ketinggian 52,9 mil (85,1 kilometer) di atas permukaan laut.
Misi yang dijuluki Galactic 01 dimulai ketika pesawat induk, badan pesawat kembar lepas landas dari landasan pacu di Spaceport America, New Mexico, sekitar pukul 8:30 waktu setempat
Pesawat pengangkut mencapai ketinggian tinggi, kemudian sekitar 40 menit kemudian melepaskan pesawat bertenaga roket, yang disebut VSS Unity, yang terbang ke luar angkasa dengan kecepatan hampir Mach 3.
Ada juga dua pilot di pesawat luar angkasa, dan dua di pesawat pengangkut. Unity kemudian meluncur kembali dengan selamat ke Bumi.
Penerbangan itu terjadi hampir dua tahun setelah pendiri Virgin Galactic, Richard Branson, terbang ke luar angkasa dalam uji terbang. Ia menyebut misi ini untuk mengantarkan era baru pariwisata luar angkasa yang menguntungkan.
Tetapi upaya penerbangan luar angkasa berbayar kemudian menghadapi kemunduran, termasuk larangan terbang singkat oleh Administrasi Penerbangan Federal (FAA), yang menemukan penerbangan Branson menyimpang dari wilayah udara yang ditugaskan dan Virgin Galactic tidak mengkomunikasikan kecelakaan seperti yang dipersyaratkan.
Virgin Galactic mengakhiri jeda penerbangan luar angkasanya dengan tes yang sukses pada bulan Mei lalu sehingga membuka jalan untuk misi penerbangan perdananya pada Kamis lalu. Totalnya, itu menjalankan lima penerbangan uji sebelum penerbangan komersial hari Kamis.
Didirikan pada tahun 2004, Virgin Galactic telah menjual sekitar 800 tiket untuk kursi pada penerbangan komersial masa depan, 600 tiket di antara tahun 2005 dan 2014 seharga $200.000 hingga $250.000, dan 200 sejak saat itu masing-masing seharga $450.000. Dengan kesuksesan Virgin Galactic ini, perusahaan Space X milik Elon Musk kini dapat lawan tanding.
- Penulis :
- Fadly Zikry
