
Pantau - Setidaknya 296 orang tewas setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,8 mengguncang Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam, menurut kantor berita nasional, mengutip Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Maroko.
Gempa terjadi pada pukul 23.11 waktu setempat, sekitar 44 mil (75 kilometer) tenggara Marrakesh. Akibatnya, warga di beberapa kota panik hingga mengungsi ke jalan-jalan untuk mencari keselamatan.
Menurut media lokal, Marrakesh merupakan salah satu kota yang paling parah dampaknya, meskipun guncangan juga dirasakan di kota-kota lain, termasuk Casablanca, Rabat, dan Fez.
Dalam laporan awalnya, organisasi Survei Geologi Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, sejak tahun 1900 tidak ada gempa bumi berkekuatan M 6 atau lebih besar yang terjadi dalam jarak 310 mil (500 kilometer) dari lokasi kejadian hari Jumat di pegunungan Atlas, bahkan hanya sembilan gempa bumi berkekuatan M 5 atau lebih besar.
“Gempa bumi sebesar ini di wilayah ini jarang terjadi namun bukan hal yang tidak terduga,” kata sebuah pernyataan, mengutip Washington Post, Sabtu (9/9/2023).
Organisasi tersebut menulis di media sosial bahwa 'banyak permukiman di wilayah tersebut rentan terhadap guncangan'.
Rekaman media sosial yang belum dikonfirmasi memperlihatkan sejumlah bangunan hancur, serta orang-orang turun ke jalan karena takut akan gempa susulan. Gempa susulan berkekuatan M 4,9 dalam 19 menit kemudian dilaporkan oleh USGS.
- Penulis :
- Khalied Malvino