HOME  ⁄  Internasional

Ledakan Bom Sebelum Pemilu di Pakistan, 22 Orang Tewas

Oleh Abdan Muflih
SHARE   :

Ledakan Bom Sebelum Pemilu di Pakistan, 22 Orang Tewas
Foto: Ilustrasi bom (Freepik)

Pantau – Sebanyak 22 orang tewas pada Rabu (7/2/2024) dalam dua serangan bom terpisah beberapa jam sebelum tempat pemungutan suara dibuka untuk pemilihan umum provinsi dan nasional di Pakistan barat daya yang diselenggarakan pada Kamis (8/2/2024).

Dikutip dari UPI News, Menteri Informasi Balochistan, Jan Achakzai, mengatakan bahwa ledakan pertama di distrik Pishin, 35 mil sebelah utara ibukota provinsi Balochistan, Quetta, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 25 lainnya. Di mana sebuah alat peledak rakitan yang dipasang di sepeda motor diledakkan di dekat kantor seorang kandidat pemilu independen.

Achakzai mengatakan, beberapa jam kemudian ledakan kedua terjadi di depan kantor kandidat Jamiat Ulema-e-Islam, salah satu partai agama utama, pemilu Kamis menewaskan sedikitnya 10 orang yang berjarak 90 mil ke arah barat di Qila Saifullah.

Para korban yang terluka dalam ledakan tersebut dievakuasi dengan helikopter ke rumah sakit di Quetta.

Achakzai mengatakan bahwa para teroris ingin mengacaukan kegiatan pemilu, namun ia berjanji bahwa pemerintahnya akan memastikan bahwa hukum dan ketertiban akan berlaku pada hari pemungutan suara.

Menteri Dalam Negeri, Gohar Ejaz, memperingatkan mereka yang bertanggung jawab bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi yang keras.

"Para penjahat ingin mencemarkan nama baik Pakistan dengan menciptakan keresahan selama pemilu. Mereka yang bermain-main dengan nyawa warga negara yang tidak bersalah akan ditindak dengan tangan besi," tulisnya dalam sebuah postingan di X.

Namun, hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan yang terjadi di tengah-tengah peningkatan keamanan di seluruh negeri di tengah-tengah kekerasan dalam pemilu, tuduhan kecurangan dalam pemungutan suara, dan tindakan keras terhadap partai populis Pakistan Tehreek-e-Insaf yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Imran Khan yang saat ini sedang dipenjara.

[Sumber: UPI News]

Penulis :
Abdan Muflih