HOME  ⁄  Internasional

PMI Kembali Distribusikan Bantuan Kemanusiaan bagi Rakyat Gaza

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

PMI Kembali Distribusikan Bantuan Kemanusiaan bagi Rakyat Gaza
Foto: PMI distribusikan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza, Palestina.

Pantau - Tim Kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) telah memulai distribusi bantuan kemanusiaan dari warga Indonesia kepada warga Gaza Palestina.

Sebanyak 32,5 ton bantuan telah disalurkan kepada pengungsi Palestina di wilayah Gaza dan El Arish, Mesir (perbatasan Rafah dan Mesir), dimulai sejak tanggal 8 Februari.

Sekjen PMI, Abdurrahman Mohammad Fachir mengungkapkan, bantuan tersebut terdiri dari 2,5 ton selimut sebanyak 1.000 pcs serta 30 ton bantuan bahan pangan, termasuk beras, gandum, gula, garam, dan minyak goreng, untuk pengungsi yang berada di kedua wilayah tersebut.

"Selain itu, PMI juga akan mendistribusikan pakaian bayi dan anak-anak serta obat-obatan untuk klinik-klinik kesehatan di wilayah El Arish yang menampung pengungsi Gaza di wilayah perbatasan," ujar Fachir dalam keterangannya, Jumat (9/2/2024).

Fachir menekankan, PMI bekerja sama dengan Palang Merah Mesir, KBRI Mesir, serta lembaga bantuan yang berbasis di Gaza Palestina untuk mengelola bantuan kemanusiaan ini.

"PMI akan terus mendorong bantuan lainnya dan memastikan agar bantuan tersebut dapat mencapai para pengungsi, baik yang berada di wilayah Gaza maupun wilayah Mesir," pungkasnya.

Sementara itu, data Situasi dan Rencana Tanggap Darurat Badan Bantuan dan Pekerjaan untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mencatat bahwa pertempuran sengit di sekitar Khan Younis (barat daya Gaza) dalam sepuluh hari terakhir telah menimbulkan masalah kematian dan kerusakan infrastruktur sipil.

Hal ini termasuk tempat penampungan terbesar UNRWA di wilayah selatan, Pusat Pelatihan Khan Younis (KYTC). Pertarungan lanjutan di Khan Younis telah memaksa warga Palestina untuk bergerak lebih jauh ke selatan menuju Rafah, yang padat penduduknya.

Gangguan besar dan disfungsi sistem kesehatan, serta kerusakan infrastruktur air dan sanitasi, semakin memperparah kondisi kehidupan warga.

Dengan suhu dingin di wilayah Gaza dan sekitarnya, peningkatan angka kematian dan cedera akibat pengeboman dan kekerasan telah menyentuh nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam situasi pengungsian masal tanpa akses shelter yang memadai, bencana kesehatan yang luar biasa terjadi akibat terbatasnya akses listrik dan air.

Penulis :
Aditya Andreas