Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Dosa Israel Dibeberkan Menlu Retno di Sidang Mahkamah Internasional

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Dosa Israel Dibeberkan Menlu Retno di Sidang Mahkamah Internasional
Foto: Menlu RI Retno Marsudi

Pantau - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dilansir dari CNN Indonesia Senin (26/02/2024) membeberkan sederet poin penting soal agresi Israel di Palestina di hadapan Mahkamah Internasional.

Hal ini ia sampaikan Jumat (23/02) pada saat sidang Mahkamah Internasional di Den Haag. Ia juga menyampaikan untuk membantu Mahkamah Internasional dalam menyusun fatwa mengenai konsekuensi hukum konflik Israel-Palestina.

Apa saja poin-poin yang disampaikan Menlu Retno?

Baca juga:

Dinilai Sebagai Srikandi Diplomasi Indonesia, Menlu Retno Marsudi Terima Medali Emas Kemerdekaan Pers

Diisukan Ada Keretakan, Menlu Retno Tegaskan Kabinet Solid dan Baik-baik Saja!

Menlu Retno membeberkan bahwa Israel telah melanggar hukum dan menghalangi proses perdamaian. Oleh karena itu, ICJ harus mengeluarkan konsekuensi hukum. Ia menyampaikan bahwa Republik Indonesia memberikan dukungan yang tegas terhadap hak Palestina.

Ia dengan tegas mengatakan bahwa Israel harus mundur sekarang juga dan berkewajiban melakukan reparasi baik terhadap Palestina.

Sementara itu, Recep Tayyip Erdogan presiden Turki mengkritik PBB dan negara-negara Barat karena hanya menyaksikan kejahatan Israel di Gaza selama 140 hari terakhir. Menurutnya, PBB dan negara-negara Barat seperti tidak berdaya mencegah tindakan brutal militer Israel terhadap warga Gaza.

"Sudah sedemikian rupa sehingga Dewan Keamanan PBB tidak bisa. Mereka tidak bisa menyerukan gencatan senjata segera," ujar Erdogan pada pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di provinsi Sakarya, barat laut Türki, seperti dilansir CNN Indonesia.

Diketahui bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditengah kecaman gencatan senjata ini mengumumkan rencana masa depan usai memberangus kelompok pejuang Hamas di Jalur Gaza. Ia ingin melakukan "demiliterisasi total" wilayah tersebut dengan penutupan perbatasan serta perombakan sistem administrasi sipil dan pendidikan Gaza.

Rencana demiliterisasi total ini muncul pada saat Israel mengirim tim perunding ke Paris pada Jumat (23/02) untuk berdiskusi mengenai potensi gencatan senjata serta kesepakatan pembebasan sandera. Tim ini dipimpin oleh Direktur Mossad David Barnea.

Penulis :
Latisha Asharani