
Pantau - Seorang guru pria berusia 31 tahun di Sekolah Menengah Pertama Kota Sagamihara, Prefektur Kanagawa, diskorsing selama tiga bulan setelah dia mendorong seorang siswa ke dinding dan berkata “Saya akan membunuhmu.”
Dikutip dari Japan Today, Kamis (7/3/2024), hukuman skorsing tersebut diumumkan pada Selasa (5/3/2024) dan guru tersebut langsung mengundurkan diri pada hari yang sama.
Menurut Dewan Pendidikan Kota Sagamihara, insiden tersebut terjadi di sebuah lorong pada Desember lalu. Guru tersebut memegang pundak muridnya, mendorongnya ke dinding, dan kemudian mengatakan "Aku akan membunuhmu."
Tak hanya mengcancam, guru tersebut juga melempar penggaris ke lantai dan berteriak kepada muridnya, “Berapa kali saya harus mengatakannya sebelum kamu mengerti?”.
Setelah kejadian tersebut, pihak sekolah melakukan survei, dan ditemukan bahwa dalam kegiatan klub, guru tersebut melakukan pelecehan secara verbal terhadap murid perempuan, dengan mengatakan hal-hal seperti, "Mengapa kamu tidak bisa melakukannya dengan benar? Kami tidak membutuhkan anak-anak seperti kamu di sini."
Terungkap juga bahwa beberapa siswa tidak masuk sekolah selama tiga hari karena pelecehan verbal yang dilakukan oleh guru tersebut.
Selain itu, dewan pendidikan telah mengetahui bahwa ada keluhan tentang guru tersebut setelah kegiatan klub pada April tahun lalu.
Kepala sekolah memperingatkannya dan dia diberhentikan dari perannya sebagai penasihat klub selama enam bulan, tetapi situasi serupa kembali terjadi pada November, di mana hanya satu bulan setelah dia kembali ke kegiatan klub yang sama.
Setelah skorsing guru tersebut diumumkan, dewan sekolah menegur kepala sekolah karena dianggap lemah dalam pengelolaan kegiatan sekolah dan pengawasan staf sehingga kasus pelecehan verbal itu terjadi.
[Sumber: Japan Today]
- Penulis :
- Abdan Muflih